KOMPAS.com - Bagi orang Yahudi di Jerman, perayaan Hanukkah tahun ini berbeda dari biasanya, namun tidak sepenuhnya hilang, bahkan menjadi simbol melawan kebencian dan anti-semitisme.
"Hanukkah adalah pesan adanya cahaya di dalam kegelapan," ujar rabi komunitas Yahudi di Berlin, Yehuda Teichtal.
"Kita semua memiliki kemampuan untuk membawa cahaya ke dunia melalui kebersamaan dan toleransi."
Itulah mengapa festival Hanukkah yang dimulai pada Kamis kemarin yang juga dikenal dalam bahasa Jerman sebagai festival cahaya, sangat mengena pesannya di masa corona ini baginya.
Karena cahaya menjadi simbol dalam melawan rasa takut atau kesepian.
Festival Hanukkah atau Festival Penahbisan berlangsung selama delapan hari. Hanukkah menjadi peringatan masa pemberontakan kaum Makabe Yahudi melawan pemerintahan Suriah-Helenistik atau Seleukia di abad kedua sebelum masehi.
Selain itu festival Hanukkah yang disebut juga dengan Festival Kenisah juga menjadi peringatan tentang penahbisan kembali bait suci di Yerusalem.
Menurut tradisi, cahaya abadi di bait suci itu menyala selama delapan hari, meskipun minyaknya hanya sangat sedikit.
Itulah mengapa orang Yahudi menyalakan lilin selama delapan hari - hanya satu lilin pada hari pertama, kemudian tambah dan semakin bertambah sampai hari kedelapan.
Baca juga: Rabi Yahudi Doakan Kesembuhan Raja Salman
Selama bertahun-tahun komunitas gerakan Yahudi Chabad, yang memandang dirinya sebagai "secara tradisional ortodoks, tetapi terbuka", telah meletakkan kandil di tempat umum di Jerman dan merayakan penyalaan lilin dengan meriah dan ceria setiap malam masa Hanukkah.
Mungkin tidak ada kesempatan lain di mana kehidupan Yahudi begitu tampak hadir di lanskap kota di Eropa selain di masa perayaan ini.
Seperti yang telah terjadi selama lebih dari sepuluh tahun, kandil lilin Hanukkah terbesar di Eropa, setinggi hampir sepuluh meter, berdiri tepat di depan Gerbang Brandenburg, Berlin.
"Tapi tahun ini berbeda," kata Teichtal kepada Deutsche Welle, dalam beberapa tahun terakhir biasanya menjadi tontonan dengan musik, doa dan nyanyian serta dihadiri tamu-tamu terkemuka dengan ratusan penonton dan undangan.
Tahun ini penyalaan lilin berlangsung tanpa pengunjung.
Tamu selebritas sendiri akan datang untuk menyalakan lilin, naik ke kandil dengan alat pengangkut. Rabi Teichtal berharap Menteri Kesehatan Federal Jens Spahn, Walikota Berlin Michael Müller dan pemimpin partai Hijau, Robert Habeck dapat melakukannya tahun ini.