Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksin Pfizer Kemungkinan Akan Diberi Peringatan Alergi oleh AS

Kompas.com - 10/12/2020, 10:36 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

Sumber AFP

Washington DC, KOMPAS.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA AS) kemungkinan akan meminta orang dengan riwayat reaksi alergi parah untuk tak menggunakan vaksin Pfizer-BioNTech Covid-19 jika vaksin ini sudah disetujui.

Melansir AFP pada Rabu (9/12/2020), seorang ilmuwan pemerintah terkemuka AS menyatakan hal ini menyusul adanya peringatan serupa di Inggris setelah dua petugas kesehatan menderita reaksi alergi dan membutuhkan perawatan.

Baik Inggris dan Kanada telah menyetujui penggunaan vaksin Pfizer tersebut secara darurat dengan takaran dua dosis.

AS diharapkan dapat memberikan persetujuan dalam hitungan hari. Dikabarkan panel penasehat FDA akan bertemu membahas isu ini pada Kamis (10/12/2020).

Baca juga: Setelah Inggris, Bahrain Beri Otorisasi Darurat Vaksin Covid-19 Pfizer dan BioNTech

"Melihat data, pasien atau subjek dengan riwayat reaksi alergi parah telah dikeluarkan dari uji klinis,” ujar penasihat utama program AS untuk pengembangan vaksin dan pengobatan Covid, Moncef Slaoui kepada wartawan.

"Saya berasumsi bahwa besok ini akan menjadi bagian dari pertimbangan dalam pembuatan keputusan FDA. Dan seperti di Inggris, harapannya adalah subjek yang diketahui bereaksi parah setelah menggunakan vaksin akan diminta untuk tidak mengambil vaksin, sampai kami memahami dengan tepat apa yang terjadi di sini," terangnya.

FDA mungkin juga akan meminta penyedia untuk mengawasi apakah orang mengembangkan bentuk kelumpuhan wajah yang langka tetapi sementara dan tidak terlalu serius, yang disebut Bell's palsy.

Pasalnya data sebelumnya menunjukkan empat orang dari sekitar 19.000 dalam kelompok vaksin percobaan mendapatkan kondisi tersebut.

Baca juga: Pakar Kesehatan AS Sarankan Napi Jadi Prioritas Vaksin Covid-19

Secara keseluruhan, Slaoui mengatakan dia terkesan dengan data vaksin yang muncul dalam dokumen pengarahan yang diserahkan ke FDA.

Terlebih yang penting diketahui bahwa perlindungan yang kuat bisa didapat setelah dosis pertama. Meskipun rekomendasinya suntikan kedua harus tetap diberikan dengan selisih 21 hari.

Tidak diketahui kapan tepatnya badan pengatur dapat mengeluarkan otorisasi penggunaan darurat vaksin tersebut.

Namun, Menteri Kesehatan AS Alex Azar mengindikasikan bahwa para pejabat terkait akan memikirkannya awal minggu depan.

Baca juga: Vaksin Covid-19 Moderna Akan Siap 100 Juta Dosis pada Awal 2021

Jenderal Gus Perna, yang mengawasi logistik nasional, mengatakan dia telah memberi perintah pada Rabu untuk mulai mendistribusikan alat suntik, jarum suntik, tisu alkohol dan pengencer yang diperlukan untuk vaksin Pfizer.

Proses distribusi diharapkan akan selesai pada Jumat (10/12/2020).

AS berharap dapat memvaksinasi 20 juta orang bulan ini. Diberikan kepada penghuni fasilitas perawatan jangka panjang dan pekerja perawatan kesehatan di garis depan.

Targetnya adalah mencapai 100 juta pada akhir Februari dan seluruh populasi pada Juni.

Vaksin berikutnya yang menerima persetujuan kemungkinan besar secara berurutan yaitu buatan dari Moderna, Johnson & Johnson, dan AstraZeneca.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com