Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wanita Ini Diduga Mata-mata China yang Jebak Para Politisi AS dengan Hubungan Seks

Kompas.com - 09/12/2020, 16:30 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Mirror

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Mata-mata asal China diduga menjebak beberapa wali kota Amerika Serikat dan para politisi nasional, termasuk anggota kongres, dengan hubungan seks

Wanita mata-mata yang dicurigai menjebak targetnya dengan hubungan seks itu bernama Fang Fang atau Christine Fang, dalam laporan yang diterbitkan oleh Axios pada Selasa (8/12/2020).

Satu tahun lamanya penyelidikan mengklaim "agen intelijen" itu memiliki hubungan romantis bahkan seksual dengan setidaknya 2 wali kota dari Midwest.

Baca juga: Kim Jong Un Dikabarkan Kirim Mata-mata ke jantung Eropa

Salah satu pertemuan Fang dengan targetnya diduga terjadi di dalam mobil, yang melibatkan salah satu wali kota dari Ohio, seperti yang dilansir dari Mirror pada Selasa(8/12/2020).

Fang dilaporkan mengatakan dia tertarik pada politikus dari Ohio tersebut karena dia ingin meningkatkan bahasa Inggrisnya.

Wanita itu juga diduga telah memiliki hubungan dengan anggota kongres, Eric Swalwell, yang dilaporkan membantu mengumpulkan dana untuk politisi tersebut.

Baca juga: Awalnya Dituduh Mata-mata, Dosen Ini Rupanya Ditahan Iran karena Berkencan dengan Warga Israel

Partai Demokrat mengatakan kepada The Sun, "Swalwell (dari Demokrat), dulu sekali pernah memberikan informasi tentang orang ini (Fang Fang) kepada FBI. Mereka bertemu lebih dari 8 tahun lalu dan tidak bertemu lagi hampir 6 tahun."

"Untuk melindungi informasi yang mungkin diklasifikasi, dia (Swalwell) tidak akan bercerita kepada Anda," tambahnya kepada The Sun.

Namun, pihak Demokrat mengatakan bahwa tidak ada indikasi pelanggaran yang dilakukan oleh pihak Swalwell, atau memiliki hubungan seksual dengan Fang.

Baca juga: Waspada, Mata-mata Asing Coba Memikat Pengguna Jejaring Sosial

Fang diduga juga telah menggalang dana untuk anggota kongres Tulsi Gabbard.

Dari pihak Gabbard juga mengungkapkan hal yang sama, bahwa tidak ada kesan ia melakukan kesalahan dan menyatakan tidak memiliki hubungan seksual dengan Fang.

Fang dilaporkan terdaftar di universitas Cal State East Bay pada 2011 dan berusia akhir 20-an atau awal 30-an.

Baca juga: Pengadilan Houthi Yaman Hukum Mati 21 Mata-mata Koalisi Arab Saudi

Menurut laporan dari Axios, bahwa diyakini Fang memiliki kontak rutin dengan tersangka petugas keamanan negara China di bawah perlindungan diplomatik di konsulat San Francisco.

Meskipun demikian, pejabat intelijen AS mengatakan percaya bahwa dalangnya dari aksi Fang berada di China.

Fang melarikan diri dari AS pada pertengahan 2015 saat sedang diselidiki pihak berwenang.

Baca juga: Mata-mata Super Rusia, Pria Ini Curi Data Rahasia AS dan Sekutunya Selama 32 Tahun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Mirror
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-764 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Desak Mike Johnson | Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Penembakan Konser

Rangkuman Hari Ke-764 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Desak Mike Johnson | Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Penembakan Konser

Global
Mahasiswi Indonesia di Jerman Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus 

Mahasiswi Indonesia di Jerman Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus 

Global
Pejabat AS Sedang Debatkan Kentang Termasuk Sayuran atau Bukan

Pejabat AS Sedang Debatkan Kentang Termasuk Sayuran atau Bukan

Global
Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Global
Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Global
Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Global
Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Global
[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

Global
Atas Usul Indonesia, UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan

Atas Usul Indonesia, UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan

Global
Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Global
Putin Tak Berencana Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Konser Moskwa

Putin Tak Berencana Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Konser Moskwa

Global
WHO Soroti Peningkatan Cyberbullying, Pengaruhi 1 dari 6 Anak Sekolah

WHO Soroti Peningkatan Cyberbullying, Pengaruhi 1 dari 6 Anak Sekolah

Global
TikTok Larang Influencer Australia Promosikan Produk Kantong Nikotin

TikTok Larang Influencer Australia Promosikan Produk Kantong Nikotin

Global
Otoritas Palestina Umumkan Kabinet Baru, Respons Seruan Reformasi

Otoritas Palestina Umumkan Kabinet Baru, Respons Seruan Reformasi

Global
Kisah Kota Emas Gordion di Turkiye dan Legenda Raja Midas

Kisah Kota Emas Gordion di Turkiye dan Legenda Raja Midas

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com