Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rayakan Ulang Tahun Almarhum Ayahanda, Raja Thailand Ampuni 30.000 Tahanan

Kompas.com - 06/12/2020, 16:50 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Al Jazeera

BANGKOK, KOMPAS.com - Sebanyak 30.000 tahanan diampuni Raja Thailand Maha Vajiralongkorn untuk merayakan ulang tahun almarhum ayahanda, Raja Bhumibol Adulyadej.

The Royal Gazette mengumumkan, sebanyak 200.000 narapidana lainnya bakal mendapatkan pengurangan hukuman dalam peringatan yang jatuh Sabtu (5/12/2020).

Diberitakan Bangkok Post, mereka yang mendapat pengurangan hukuman di antaranya adalah pemimpin massa kaus merah Nattawut Saikuar.

Baca juga: Profil Sineenat, Selir Raja Thailand yang Foto Seksualnya Bocor ke Publik

Kemudian mantan menteri perdagangan Boonsong Teriyapirom dan jurnalis Sorrayuth Suthassanachinda juga hukumannya dikurangi.

Sorrayuth awalnya divonis delapan tahun penjara pada awal 2020, setelah gagal mengungkapkan kelebihan pendapatan iklan dalam program TV yang dipandunya di era 2000-an.

Mantan menteri Boonsong menerima hukuman 48 tahun kurungan badan atas keterlibatannya dalam korupsi beras era pemerintahan Perdana Menteri Yingluck Shinawatra.

Sementara Nattawut dipenjara karena memimpin pergerakan kaus merah yang mendukung Yingluck beserta kakaknya, Thaksin Shinawatra.

Meski mendapat pengurangan hukuman dan diprediksi bebas akhir tahun ini, Nattawut bisa kembali dikurung karena tersandung kasus pidana lain.

Amnesti itu diberikan untuk merayakan ulang tahun almarhum Raja Bhumibol Adulyadej, yang mangkat pada 13 Oktober 2016, di mana posisinya digantikan Raja Vajiralongkorn.

Baca juga: Foto Seksual Sineenat Selir Raja Thailand Bocor ke Publik


Berdasarkan laporan Bangkok Post, Departemen Koreksi Thailand menyodorkan 247,557 tahanan yang bisa mendapat pengurangan masa hukuman dari total 344,161.

Dilansir Al Jazeera, ampunan diberikan Raja Thailand di tengah situasi politik yang menggoyang takhtanya pada beberapa pekan terakhir.

Massa menekan raja yang berkuasa sejak 2016 itu untuk melakukan reformasi monarki, sekaligus menyerahkan harta kerajaan.

Baca juga: Raja Thailand Bisa Diusir Jika Terbukti Memerintah dari Jerman

Menyusul serangkaian protes yang menyerukan PM Prayut Chan--o-cha agar mundur, kepolisian menangkapi pemimpin aktivis dan mendakwa mereka menghina kerajaan.

"Negeri Gajah Putih" mempunyai hukum yang disebut lese majeste, yang melindungi anggota kerajaan dari segala bentuk kritikan.

Berdasarkan Artikel 112 KUHP Thailand, setiap orang yang ketahuan menghina atau bahkan mengancam raja hingga putra mahkota dipenjara selama 15 tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Al Jazeera

Terkini Lainnya

Pertama Kali, Ukraina Tembak Jatuh Pesawat Pengebom Rusia

Pertama Kali, Ukraina Tembak Jatuh Pesawat Pengebom Rusia

Global
Rangkuman Hari Ke-785 Serangan Rusia ke Ukraina: Penembakan Rusia di Donetsk Timur | DPR AS Jadwalkan Voting Bantuan Ukraina

Rangkuman Hari Ke-785 Serangan Rusia ke Ukraina: Penembakan Rusia di Donetsk Timur | DPR AS Jadwalkan Voting Bantuan Ukraina

Global
Badan Atom Internasional: Tak Ada Kerusakan di Situs Nuklir Iran

Badan Atom Internasional: Tak Ada Kerusakan di Situs Nuklir Iran

Global
Israel Serang Iran, Ledakan Terdengar di Kota Isfahan, Ada Apa di Sana?

Israel Serang Iran, Ledakan Terdengar di Kota Isfahan, Ada Apa di Sana?

Global
Australia Minta Warganya Tinggalkan Israel dan Palestina

Australia Minta Warganya Tinggalkan Israel dan Palestina

Global
Kota Isfahan Iran Dilaporkan Tenang dan Aman Pascaledakan Diduga Serangan Israel

Kota Isfahan Iran Dilaporkan Tenang dan Aman Pascaledakan Diduga Serangan Israel

Global
Jawaban Militer Israel Saat Ditanya soal Serangan dan Ledakan di Iran 

Jawaban Militer Israel Saat Ditanya soal Serangan dan Ledakan di Iran 

Global
Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Internasional
Iran Klaim Tembak Jatuh Drone, Sebut Tak Ada Serangan Rudal

Iran Klaim Tembak Jatuh Drone, Sebut Tak Ada Serangan Rudal

Global
3 Ledakan Terdengar Dekat Pangkalan Udara Iran, Kemungkinan Serangan Balasan Israel

3 Ledakan Terdengar Dekat Pangkalan Udara Iran, Kemungkinan Serangan Balasan Israel

Global
Alasan AS Veto Resolusi soal Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Alasan AS Veto Resolusi soal Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Global
Israel Balas Serangan, Iran Aktifkan Sistem Pertahanan Udara, Ledakan Terdengar di Isfahan

Israel Balas Serangan, Iran Aktifkan Sistem Pertahanan Udara, Ledakan Terdengar di Isfahan

Global
Pria Polandia Ditangkap atas Dugaan Rencana Pembunuhan Zelensky

Pria Polandia Ditangkap atas Dugaan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Hal yang Dikhawatirkan Terjadi, Israel Serang Balik Wilayah Iran 

Hal yang Dikhawatirkan Terjadi, Israel Serang Balik Wilayah Iran 

Global
Pemilu India Dimulai Hari Ini, Narendra Modi Incar Masa Jabatan Ketiga

Pemilu India Dimulai Hari Ini, Narendra Modi Incar Masa Jabatan Ketiga

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com