KAIRO, KOMPAS.com - Tiga anggota kelompok hak asasi manusia terkemuka Mesir yang ditahan di Kairo bulan lalu, telah dibebaskan setelah mendapat banyak kecaman internasional, seperti dilansir BBC, Jumat (4/12/20).
Sebelumnya, para pria yang bekerja untuk Inisiatif Mesir untuk Hak Pribadi (EIPR) itu dituduh terkait dengan kelompok teror dan menyebarkan berita palsu.
Badan hak asasi manusia PBB menyebut penangkapan itu mengerikan.
Baca juga: Sejarah Krisis di Mesir (2011)
Tanggapan juga muncul dari selebriti Emma Thompson, Stephen Fry, dan Scarlett Johansson yang bergabung dengan politisi lain dalam mengkritik penangkapan tersebut.
EIPR adalah kelompok independen yang pekerjaannya mencakup berbagai masalah politik, sipil, ekonomi dan sosial.
Patrick Zaky seorang peneliti kelompok itu hingga kini masih ditahan sejak penangkapannya Februari lalu.
EIPR mengatakan, dia ditahan karena dicurigai menyebarkan berita palsu, menyalahgunakan media sosial dan memicu protes tanpa izin.
Lusinan aktivis telah ditangkap di bawah Presiden Mesir, Abdul Fattah El Sisi. Dia sebelumnya memimpin penggulingan militer atas pendahulunya yang terpilih secara demokratis, Mohammed Morsi, menyusul protes terhadap pemerintahannya pada 2013.
Baca juga: PKS: Mursi Dikudeta, Kemunduran Demokrasi Mesir
Mesir telah berulang kali membantah tuduhan pelanggaran hak asasi manusia di wilayahnya.
Dalam sebuah pernyataan bulan lalu EIPR mengatakan, pasukan keamanan telah menangkap anggota utamanya Gasser Abdel-Razek di rumahnya di Maadi, selatan Kairo, pada 19 November.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan