Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Joe Biden Akan Galakkan 100 Hari Penggunaan Masker untuk Semua Warga AS

Kompas.com - 04/12/2020, 14:46 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber BBC

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden terpilih AS, Joe Biden, akan menggalakkan rakyat Amerika menggunakan masker selama 100 hari dimulai pada hari pelantikannya 20 Januari 2020.

Biden mengatakan bahwa ia yakin akan ada "pengurangan signifikan" dalam kasus Covid-19, jika setiap warga Amerika memakai masker.

Biden juga mengatakan bahwa dia akan mewajibkan semua pihak memakai masker di semua bangunan gedung Pemerintah AS.

AS telah mencatat 14,1 juta kasus dan 276.000 kematian akibat Covid-19.

Dalam wawancara dengan CNN, Biden berkata, "Hari pertama saya dilantik, saya akan meminta 100 hari kepada publik untuk menggunakan masker. Hanya 100 hari, tidak selamanya. Seratus hari."

Baca juga: Kabinet Joe Biden, Menteri Keuangan AS Bakal Dijabat Wanita untuk Pertama Kalinya

"Dan saya pikir kita akan melihat pengurangan yang signifikan, jika kita melakukannya, jika itu terjadi dengan vaksinasi dan penggunaan masker, untuk menurunkan angka secara signifikan," ujarnya seperti yang dilansir dari BBC pada Jumat (4/12/2020).

Pakar konstitusi mengatakan, presiden AS tidak memiliki kewenangan hukum untuk memerintahkan orang Amerika untuk memakai masker.

Namun, Biden mengatakan selama wawancara bahwa dia dan Wakil Presiden Kamala Harris akan memberi contoh dengan menggunakan penutup wajah.

Kemudian, dia mengatakan bahwa presiden AS masih memiliki otoritas eksekutif yang mencakup properti Pemerintah AS, dan Biden mengatakan bahwa dia bermaksud untuk menggunakan kekuasaan itu.

Baca juga: Kaki Joe Biden Retak, Ini Respons Donald Trump

"Saya akan mengeluarkan perintah tetap bahwa di gedung federal Anda harus memakai masker," kata Biden.

Dia menambahkan, "Transportasi, transportasi antarnegara bagian, Anda harus menggunakan masker, pesawat dan bus, dan sebagainya."

Maskapai penerbangan AS, bandara, dan sebagian besar sistem angkutan umum sudah mengharuskan semua penumpang dan pekerja memakai masker.

Gedung Putih Trump telah menolak seruan dari para ahli kesehatan Amerika untuk mengamanatkan penggunaan masker di dalam transportasi, dengan menganggap hal itu "terlalu membatasi".

Baca juga: [UPDATE] Tulang Kaki Joe Biden Retak akibat Terpeleset

Vaksin Covid-19

Presiden terpilih dari Partai Demokrat itu mengatakan dia akan "dengan senang hati" melakukan vaksinasi di depan umum untuk menghilangkan kekhawatiran rakyatnya tentang keamanan vaksin Covid-19.

Tiga mantan presiden AS, yaitu Barack Obama, George W Bush dan Bill Clinton, juga mengatakan mereka siap untuk diinokulasi di depan umum agar menunjukkan bahwa itu aman.

"Orang-orang telah kehilangan kepercayaan pada kemampuan kerja vaksin," kata Bide.

"Apa yang dilakukan presiden dan wakil presiden itu penting," ucapnya.

Wakil Presiden terpilih Biden, Kamala Harris, yang bergabung dengannya dalam wawancara CNN, menerima beberapa kritik dari Partai Republik pada September.

Baca juga: Tim Komunikasi Senior Gedung Putih Diisi Wanita Semua, Biden Ukir Sejarah

Kritikan ditujukan kepada Harris setelah dia mengatakan tidak akan mempercayai vaksin yang disetujui oleh pejabat kesehatan masyarakat AS selama kepresidenan Trump.

Pusat Penelitian Pew mengatakan hanya 60 persen orang Amerika saat ini yang siap untuk menerima vaksin virus corona, naik dari 51 persen yang mengatakan hal yang sama pada September.

Biden sedang bersiap untuk mengirimkan jutaan dosis vaksin virus corona ke publik Amerika.

Pfizer, yang mengatakan bahwa vaksinnya 95 persen efektif dalam uji klinis, dan Moderna, yang mengatakan suntikannya 94 persen efektif, telah mengajukan permohonan ke Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat untuk mendistribusikan obat mereka di AS.

Inggris pada Rabu menjadi negara pertama di dunia yang menyetujui vaksin Pfizer untuk virus corona.

Baca juga: Joe Biden Keseleo Saat Bermain dengan Anjingnya, Langsung Di-rontgen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com