Klaim tersebut dibuat pada saat yang sama ketika situs berita semi-resmi Fars mengutip intelijen, yang mengatakan pihaknya memiliki petunjuk identitas penyerang yang membunuh Fakhrizadeh - seorang brigadir jenderal di Korps Garda Revolusi Iran.
Fakhrizadeh adalah tokoh kunci dalam program penelitian dan pengembangan militer negara, utamanya nuklir.
Dia telah lama dianggap oleh Israel dan AS sebagai kepala program senjata nuklir yang "nakal" dan akan segera membagikan informasi tersebut kepada publik.
??? ???? : ??????????? ????????? ???? ?????? ??? ????? ??? ???? ??????? ?? ????? ????? ???????? ?? ?????? ?????? ???? ??????? ???????? ?????????? ???? ???? ???? ????? ?? ????? ??????? ????????? ?? ?? ??????? ?? ??????? ?????. pic.twitter.com/rTLQa8Ngqn
— M.Majed ???? ???? (@MohamadAhwaze) November 29, 2020
Sebelumnya Ahwaze men-twitt klaim bahwa 62 orang terlibat dalam pembunuhan hari Jumat, termasuk 12 orang yang mengambil bagian dalam pembunuhan yang sebenarnya dan tim logistik yang terdiri dari sekitar 50 lainnya.
Dia mengklaim bahwa para penyerang pertama-tama memutus aliran listrik ke daerah itu, sebelum meledakkan bom mobil dan kemudian melepaskan tembakan.
"Menurut kebocoran Iran, pemimpin tim pembunuhan membawa Fakhrizadeh keluar dari mobilnya dan menembaknya dan memastikan dia terbunuh," kicaunya.
Klaim tim yang beranggotakan 62 orang itu ditolak dalam laporan oleh Channel 12 Israel pada Minggu malam sebagai contoh "disinformasi" seputar serangan itu.
Baca juga: Ilmuwan Nuklir Iran Ditembak Mati dengan Senapan yang Dikendalikan Satelit
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.