Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Distrik di Nagorno-Karabakh Resmi Diambil Alih, Presiden Azerbaijan: Kemenangan yang Bersejarah

Kompas.com - 02/12/2020, 07:12 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

BAKU, KOMPAS.com – Azerbaijan menyelesaikan perebutan kembali tiga distrik di Nagorno-Karabakh setelah menandatangi perjanjian gencatan senjata Armenia.

Konflik antara Azerbaijan dan Armenia di Nagorno-Karabakh sejak Agustus akhirnya menemui titik usai setelah kedua belah pihak menandatangani gencatan senjata yang ditengahi oleh Rusia.

Armenia setuju untuk menyerahkan Lachin, Agdam, dan Kalbacar sebagai bagian dari perjanjian ditandatangani pada 9 November tersebut.

Melalui perjanjian tersebut, Agdam resmi diambil alih Azerbaijan pada 20 November, disusul Kalbacar lima hari kemudian. Distrik terakhir, Lachin, resmi kembali ke Azerbaijan pada 1 Desember.

Baca juga: 4 Warga Sipil Azerbaijan Terbunuh Terkena Ranjau Darat Armenia

Ketiga distrik tersebut sempat dikuasai hampir seperempat abad lamanya oleh etnik Armenia yang memisahkan diri di wilayah Nagorno-Karabakh.

Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev, dalam pidatonya kepada rakyat pada Selasa (1/12/2020), memuji perebutan kembali atas Lachin sebagai kemenangan yang bersejarah.

Kesepakatan itu juga memungkinkan Azerbaijan untuk tetap menguasai wilayah di sekitar Nagorno-Karabakh yang direbut dalam pertempuran terbaru antara Azerbaijan dan Armenia.

Rusia menerjunkan hampir 2.000 personel penjaga perdamaian alias peacekeeperes untuk memantau perjanjian gencatan senjata antara Azerbaijan dan Armenia.

Baca juga: Parlemen Azerbaijan Minta Perancis Dikeluarkan dari Penengah Konflik Nagorno-Karabakh, Ini Sebabnya

Selain itu, personel peacekeepers Rusia juga membantu pemulangan pengungsi dan memastikan mereka melintas dengan aman melalui Koridor Lachin yang menghubungkan Nagorno-Karabakh dan Armenia.

Rusia dan Turki menandatangani kesepakatan untuk mendirikan pusat pemantauan bersama guna memastikan pemenuhan kesepakatan gencatan senjata antara Azerbaijan dan Armenia.

Hal itu disampaikan oleh Kementerian Pertahanan Turki pada Senin sebagaimana dilansir dari Radio Free Europe Radio Liberty.

Baca juga: Perang Azerbaijan-Armenia Tengah Diselidiki Adanya Dugaan Kejahatan Perang

Konflik antara Azerbaijan dan Armenia pecah di Nagorno-Karabakh sejak keruntuhan Uni Soviet pada dekade 1990-an.

Konflik tersebut berakhir ketika kedua negara menandatangai gencatan senjata pada 1994.

Setelah perjanjian itu ditandatangani, etnik Armenia mengontrol wilayah Nagorno-Karabakh. Namun PBB masih mengakui Nagorno-Karabakh sebagai bagian dari Azerbaijan.

Kendati demikian, perjanjian gencatan senjata terbaru antara kedua negara belum menyelesaikan status Nagorno-Karabakh secara keseluruhan.

Baca juga: Sniper Iran Unggah Foto Provokasi Targetkan Presiden Azerbaijan

Di sisi lain, Rusia memiliki hubungan yang luas dengan Armenia dan Azerbaijan, namun memberikan jaminan keamanan kepada Yerevan.

Sementara itu Turki merupakan pendukung yang kuat dari Azerbaijan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com