Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zanziman Ellie, "Mowgli Dunia Nyata" yang Hidup di Hutan Afrika karena Di-bully

Kompas.com - 01/12/2020, 21:28 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber The Sun

KIGALI, KOMPAS.com - Seorang pemuda di Rwanda, Afrika, menjadi sorotan setelah dijuluki "Mowgli dunia nyata" karena hidup di hutan akibat di-bully warga sekitar.

Zanziman Ellie, nama pemuda itu, dianggap sebagai "mukjizat" oleh orangtuanya, sedangkan bagi penduduk desa dia dinilai "sangat berbeda".

Orangtua Zanziman menuturkan, putra mereka yang berusia 21 tahun itu dianggap mukjizat karena mereka sudah kehilangan lima anak.

Baca juga: Mowgli, Bukan Senapan Pemburu....

Kepada Zolex, pasangan itu mengungkapkan, mereka tidak tahan anak mereka satu per satu meninggal, sehingga mereka memohon kepada Tuhan.

Dalam permohonan mereka, pasangan itu bahkan menyatakan siap mendapatkan anak yang abnormal, asalkan mereka tidak meninggal.

Sembilan bulan kemudian, doa mereka dikabulkan dengan kelahiran Zanziman Ellie, sebagaimana diberitakan The Sun, Senin (30/11/2020).

Zanziman menderita microcephaly, kondisi langka yang menyebabkan kepala bayi lebih kecil dari kelihatannya saat dilahirkan.

Karena kondisinya itu, Zanziman harus mengalami perundungan, di mana warga setempat mengejeknya karena bentuknya yang berbeda.

Kepada media lokal Afrimax Rwanda, ibu Zanziman mengatakan, anaknya itu selalu di-bully dan membuatnya menghindar ke hutan.

Baca juga: Misteri Talimbi Manusia Buaya di Afrika Tengah, Memutilasi Korban di Sungai sebagai Hukuman

Karena sering dihina oleh penduduk kampungnya, Zanziman menjadi lebih cepat, baik dalam berlari maupun piawai memanjat ke pohon.

Hal yang menakjubkan, Zanziman yang tidak pernah mengenyam bangku sekolah itu menghabiskan waktu berjam-jam di hutan setiap harinya.

Terkadang dalam satu pekan, dia bisa menjelajahi hutan hingga 230 km dan makan rumput selama di sana. Julukan "Mowgli" pun tersemat kepadanya.

"Saya harus menggembalakan dia laksana binatang, dan harus keluar pada malam hari hanya untuk membawanya pulang," kata sang ibu.

Kepada Afrika, ibunya menjelaskan bahwa Zanziman tidak bisa berbicara, tetapi dia mengerti segala instruksi yang diberikan kepadanya.

Baca juga: Chef Arnold Pernah Dibully Ketika Sekolah di Australia, Makanan Sampai Dibuang

Salah satu contohnya, si ibu memintanya untuk mengambil jeriken yang tergeletak di tanah di hadapan awak media yang mengunjunginya.

Dengan cepat, Zanziman mengambil dan menyerahkannya. "Ini membuktikan bahwa dia mengerti apa yang Anda katakan," kata si reporter.

Savannah News melaporkan, berdasarkan konsultasi dengan pakar, kondisi Zanziman yang mengalami microcephaly diperparah oleh ejekan dari komunitasnya sendiri.

"Dia mungkin tidak suka hidup di hutan. Namun, dia terpaksa melakukannya karena dia menghindari masyarakat yang menghinanya," ulas media tersebut.

Sebuah penggalangan dana di GoFundMe pun diadakan karena ibu Zanziman Ellie sudah tidak kuat untuk memberi makan keluarganya.

Baca juga: Mantan Suami Jenita Janet Buka Suara soal Harta Gana-gini hingga Lelah Dibully

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber The Sun
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Interpol Ungkap Fakta Jaringan Global Perdagangan Manusia di Asia Tenggara

Interpol Ungkap Fakta Jaringan Global Perdagangan Manusia di Asia Tenggara

Global
Ukraina Jatuhkan 26 Drone Rusia dalam Semalam

Ukraina Jatuhkan 26 Drone Rusia dalam Semalam

Global
Jembatan Baltimore Runtuh, Apa Penyebab Pastinya dan Siapa Bertanggung Jawab?

Jembatan Baltimore Runtuh, Apa Penyebab Pastinya dan Siapa Bertanggung Jawab?

Global
Kisah Padmarajan, Orang India yang Kalah 238 Kali di Pemilu, Pantang Menyerah dan Akan Maju Lagi

Kisah Padmarajan, Orang India yang Kalah 238 Kali di Pemilu, Pantang Menyerah dan Akan Maju Lagi

Global
Apakah Resolusi PBB tentang Gencatan Senjata di Gaza Mengikat Israel?

Apakah Resolusi PBB tentang Gencatan Senjata di Gaza Mengikat Israel?

Internasional
Indonesia-Singapore Business Forum 2024 Bahas Arah Kebijakan Ekonomi RI Usai Pemilu

Indonesia-Singapore Business Forum 2024 Bahas Arah Kebijakan Ekonomi RI Usai Pemilu

Global
Tambah 2 Korban, Total Kematian akibat Suplemen Jepang Jadi 4 Orang

Tambah 2 Korban, Total Kematian akibat Suplemen Jepang Jadi 4 Orang

Global
Sapi Perah di AS Terdeteksi Idap Flu Burung

Sapi Perah di AS Terdeteksi Idap Flu Burung

Global
2 Jasad Korban Runtuhnya Jembatan Francis Scott Ditemukan

2 Jasad Korban Runtuhnya Jembatan Francis Scott Ditemukan

Global
Thailand Menuju Pelegalan Pernikahan Sesama Jenis

Thailand Menuju Pelegalan Pernikahan Sesama Jenis

Internasional
Anak Kecil Tewas Tersedot Pipa Selebar 30-40 Cm Tanpa Pengaman di Kolam Hotel

Anak Kecil Tewas Tersedot Pipa Selebar 30-40 Cm Tanpa Pengaman di Kolam Hotel

Global
Kebijakan Kontroversial Nayib Bukele Atasi Kejahatan di El Salvador

Kebijakan Kontroversial Nayib Bukele Atasi Kejahatan di El Salvador

Internasional
Rangkuman Hari Ke-763 Serangan Rusia ke Ukraina: 2 Agen Rusia Ditangkap | Ukraina-Rusia Saling Serang

Rangkuman Hari Ke-763 Serangan Rusia ke Ukraina: 2 Agen Rusia Ditangkap | Ukraina-Rusia Saling Serang

Global
Kepala Intelijen Rusia ke Korea Utara, Bahas Kerja Sama Keamanan

Kepala Intelijen Rusia ke Korea Utara, Bahas Kerja Sama Keamanan

Global
Pemimpin Hamas: Israel Keras Kepala dan Ingin Perang Terus Berlanjut

Pemimpin Hamas: Israel Keras Kepala dan Ingin Perang Terus Berlanjut

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com