Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Perang: Chris Kyle, Sosok di Balik Legenda "American Sniper"

Kompas.com - 01/12/2020, 13:00 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

AUSTIN, KOMPAS.com - Dilabeli legenda, dijuluki "Setan" (The Devil) oleh musuh, dan kisahnya diangkat ke layar lebar, adalah secuil perjalanan hidup Chris Kyle, sniper legendaris Amerika Serikat (AS).

Jumlah korban tewasnya lebih dari 160 selama dia bertugas di Irak, dan dicantumkan dalam buku otobiografi berjudul American Sniper: The Autobiography pf the Most Lethal Sniper in US Military History.

Hebatnya lagi, buku itu bertengger di daftar New York Times Best Seller selama 37 minggu menurut pemberitaan Fox 10 Phoenix pada 31 Januari 2020.

Baca juga: Kisah Perang: 5 Sniper yang Diabadikan Aksinya di Film Layar Lebar

Ketika senapan berada di genggamannya, Kyle melakukan perhitungan yang sangat rumit agar tembakannya tepat sasaran. Dia harus menghitung kecepatan angin, perputaran peluru, bahkan rotasi Bumi.

Kyle wajib melakukannya dengan cepat di bawah tekanan, karena targetnya akan terus bergerak dan tidak banyak kesempatan untuk menembaknya.

Saat ditanya apakah dia menyesal telah merenggut nyawa orang-orang yang dibunuhnya, Kyle menjawab tidak, meski tidak semua targetnya laki-laki.

"Aku menyesali orang-orang yang tak bisa kubunuh sebelum mereka sampai ke anak-anakku," ujar Kyle. Frasa "anak-anak" yang dimaksud Kyle adalah pria dan wanita di tempatnya bertugas.

Namun dalam penuturannya di DMagazine, Kyle mengaku tidak menikmati pembunuhannya, melainkan yang disukainya adalah melindungi orang-orang Amerika, para sekutu, dan warga sipil.

"Anda tidak merasa orang yang dibunuh adalah orang. Mereka hanya target, Anda tidak bisa memikirkannya sebagai orang yang punya keluarga atau pekerjaan."

"Mereka menebar teror di antara orang-orang tak bersalah. Hal-hal yang dilakukannya - memenggal, menyeret orang Amerika di jalan hidup-hidup, hal-hal yang akan mereka lakukan ke anak-anak kecil dan wanita hanya agar mereka ketakutan dan diam," ungkapnya.

Baca juga: Kisah Perang: Inilah 5 Perang Tersingkat, Ada yang Cuma 38 Menit

Kyle juga merendah, merasa dirinya bukan pahlawan karena ia bisa melakukan aksi-aksinya dengan bantuan para rekannya.

"Aku hanya orang biasa. Aku hanya melakukan tugas. Aku pernah berada di situasi sulit tapi di situ bukan hanya aku. Rekan-rekanku membantuku."

Chris Kyle pun mengaku dia bukan sniper terbaik di Navy SEAL. "Aku mungkin di level pertengahan. Kebetulan aku berada di tempat dan waktu yang tepat."

Selama berkarier pada 1999-2009, pemberontak Irak sangat menakutinya sampai memberinya julukan 'Al Shaitan' dan menjanjikan hadiah bagi siapa pun yang bisa membunuhnya.

Baca juga: Kisah Perang: Momotaro, Anime yang Jadi Alat Propaganda Jepang di PD II

"Kyle mendapat label legenda di antara rekan-rekannya, Marinir, dan tentara serta angkatan udara, yang dilindunginya dengan akurasi mematikan dari atap dan penyamaran," tulis American Valor Foundation di situs webnya.

Yayasan itu adalah organisasi non-profit yang didirikan keluarganya, untuk membantu kehidupan para veteran militer dan petugas darurat.

Setelah menjalani masa tugasnya Chris Kyle keluar dari militer. Ia menjadi warga sipil dan meski sempat kesulitan mengubah gaya hidup, ayah 2 anak itu akhirnya berhasil beradaptasi.

"Usai aku keluar aku hampir tak mengenali anak-anakku. Aku hampir tak mengenali istriku. Dalam 3 tahun sebelum aku keluar, aku menghabiskan waktu di rumah 6 bulan. Sulit berubah dari Tuhan, Negara, Keluarga, ke Tuhan, Keluarga, Negara."

Baca juga: Kisah Perang: Terciptanya 2 Korea dari Medan Laga dan Gencatan Senjata Terlama

Salah satu aksi Bardley Cooper yang memerankan sosok Chris Kyle, penembak jitu paling mematikan dalam sejarah militer AS.AP Photo Salah satu aksi Bardley Cooper yang memerankan sosok Chris Kyle, penembak jitu paling mematikan dalam sejarah militer AS.
American Sniper

Diberitakan Kompas.com pada 2 Juni 2020, Chris Kyle adalah anggota matra Navy SEAL yang tumbuh dan besar di Texas, AS.

Sejak kecil, kemampuan Chris Kyle dalam berburu dan menembak sudah diasah oleh ayahnya. Sebelum bergabung menjadi tentara, Chris Kyle sempat melakoni profesi koboi rodeo.

Dalam masa ini Chris Kyle juga sempat merasakan pedihnya diselingkuhi oleh kekasihnya. Ia sempat frustasi.

Lantaran pengalaman ini dan beberapa sebab lain, Chris Kyle memutuskan untuk bergabung dengan Navy SEAL Amerika Serikat. Bakatnya sedari kecil membuat Chris Kyle tergabung dalam pasukan khusus penembak jitu atau sniper.

Ia kemudian menemukan tambatan hatinya sebelum penugasan pertama. Cintanya berlabuh di Taya Renae.

Baca juga: Kisah Perang: Burlington Bunker, Kemewahan Masa Lampau yang Terbengkalai di Bawah Inggris

Selama beraksi di medan perang Kyle tertembak dua kali tapi berhasil selamat. Pria kelahiran Odessa, Texas, pada 8 April 1974 itu juga selamat dari sejumlah kecelakaan helikopter.

Namanya kemudian semakin tenar ke seluruh dunia saat diangkat ke film layar lebar berjudul American Sniper (2014). Sosok Kyle diperankan oleh aktor kenamaan Hollywood, Bradley Cooper.

Film besutan Clint Eastwood itu mendapat 6 nominasi di Academy Awards, di antaranya Best Picture, Best Adapted Screenplay, dan Best Actor untuk Cooper. American Sniper sendiri memenangi kategori Best Sound Editing.

Baca juga: Kisah Perang: 7 Bunker Terbesar di Dunia, Ada Starbucks dan Bioskopnya

Ilustrasi senapan semiotomatis.SHUTTERSTOCK Ilustrasi senapan semiotomatis.
Akhir hayat

Meski bergelimang pencapaian dalam hidup, sayangnya umur Kyle terhitung singkat.

Saat berusia 38 tahun ia bersama rekannya, Chad Littlefield (35) tewas ditembak veteran Marinir AS Eddie Ray Routh, yang mengalami gangguan kejiwaan Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) dan sedang mereka bantu rawat.

Keduanya tewas ditembak saat Routh dibawa ke lapangan tembak untuk membantu pulihkan kondisinya. Keluarga Routh mengatakan, PTSD itu dideritanya saat bertugas di militer.

Atas jasa-jasanya, Chris Kyle menerima beragam penghargaan, di antaranya dua Silver Starts, lima Bronze Stars with Valor, dua Navy and Marine Corps Achievement Medals, dan Navy and Marine Corps Commendation.

Baca juga: Kisah Perang: 10 Film yang Jadi Senjata Propaganda, Sudah Nonton?

Saking besarnya jasa-jasa Kyle, namanya turut diabadikan menjadi hukum setempat yaitu Senate Bill 162 atau "Chris Kyle Bill".

Undang-undang yang ditandatangani Gubernur Texas Rick Perry pada Agustus 2013 itu memasukkan pencapaian anggota militer dengan pelatihan operasi khusus untuk penerbitan izin kerja. Istri Chris, Taya Kyle, menghadiri langsung seremoni penandatangana itu.

Pada 2 Februari 2015 atau tepat dua tahun setelah kematian Chris Kyle, Gubernur Greg Abbott menetapkan "Chris Kyle Day" di Texas, negara bagian di mana dia menghabiskan hari-harinya setelah bertugas di Irak.

Taya Kyle juga mendirikan Chris Kyle Frog Foundation untuk membantu pernikahan anggota militer dan petugas darurat serta para keluarganya.

Baca juga: Kisah Perang: Tet Offensive, Hari Kelam Tentara Paman Sam di Vietnam

Pada tahun ketiga peringatan kematian Chris Kyle, Taya mengunggah kata-kata memilukan di Facebook, menggambarkan bagaimana perasaannya kehilangan sang suami dan menjalani hari-hari tanpanya.

"Hanya ada satu Chris Kyle. Orang-orang bilang Anda belajar hidup dengan rasa sakit, dan mungkin itu benar. Saya belajar bagaimana melanjutkan hidup, melakukan yang terbaik dengan semangatnya dan peninggalannya, tapi aku tak pernah benar-benar hidup tanpanya."

"Kepada Chris, terima kasih telah membuatku mencintaimu. Selama cincin nikahku terpasang, kamulah 'Cintaku, Hidupku'. Aku akan melanjutkan hidup ini, mencintaimu setiap langkah, lagi dan lagi."

"Hal terbaik yang pernah kulakukan adalah mencintaimu."

Baca juga: Kisah Perang: Rahasia Taktik Dau Tranh yang Bungkam AS di Perang Vietnam

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com