WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Menantu sekaligus penasihat senior Presiden AS Donald Trump, Jared Kushner, dikabarkan akan mengunjungi Arab Saudi dan Qatar pekan ini.
Kunjungan tersebut merupakan upaya untuk membahas kesepakatan diplomatik lebih lanjut di wilayah tersebut sebelum Trump meninggalkan Gedung Putih.
Kabar tersebut dilaporkan The Wall Street Journal pada Minggu (29/11/2020)
Kunjungan tersebut akan berfokus untuk menyelesaikan perselisihan antara Qatar dan aliansi negara Arab yang dipimpin Arab Saudi, The Wall Street Journal melaporkan.
Baca juga: Aktivis Wanita Arab Saudi Dipenjara, Disiksa, dan Diadili ala Teroris
Perselisihan antara Qatar dan negara Arab yang dipimpin Arab Saudi telah lama membara.
Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Mesir, dan Bahrain telah memberlakukan embargo terhadap Qatar sejak Juni 2017.
Keputusan tersebut diambil karena mereka menuduh Doha terlalu dekat dengan Iran dan kelompok-kelompok Islam radikal. Qatar membantah tuduhan tersebut.
Kendati demikian, pembahasan sejumlah masalah lain kemungkinan juga tak luput untuk diperbincangkan sebagaimana dilansir dari AFP.
Baca juga: Pemberontak Houthi Serang Yaman Utara, 8 Tentara Arab Saudi Tewas
Kunjungan Kushner tersebut dilakukan beberapa hari setelah pembunuhan seorang ilmuwan nuklir Iran dan Israel disalahkan atas insiden tersebut. Kejadian itu semakin meningkatkan ketegangan di Teluk Arab.
Di sisi lain, batas waktu untuk meninggalkan Gedung Putih juga semakin dekat bagi Trump dengan Presiden terpilih Joe Biden akan dilantik pada 20 Januari 2021.
Kushner juga mencari berbagai kesepakatan di wilayah tersebut dan telah mengembangkan hubungan dengan penguasa de facto Arab Saudi, Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS).
Dalam beberapa bulan terakhir, Bahrain dan UEA telah mengumumkan kesepakatan normalisasi dengan Israel, yang dikejar oleh Gedung Putih dan diwakili oleh Kushner.
Baca juga: Jasad Wanita Diduga WNI Ditemukan di Dalam Koper di Mekkah, Arab Saudi
Terbaru, negara lain yang menunjukkan sinyal untuk setuju menormalisasi hubungan diplomatik dengan Israel adalah Sudan.
Keprihatinan bersama atas ancaman dari Iran secara bertahap membawa Israel dan negara-negara Teluk Arab lainnya menjadi lebih dekat, tentu dengan dorongan AS.
Kabar terbaru, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah mengadakan pembicaraan rahasia dengan MBS di Arab Saudi pada 23 November.
Kabar tersebut diembuskan oleh media Israel dan memicu spekulasi bahwa Israel mungkin mencoba mendekati Arab Saudi agar mau menormalisasi hubungannya dengan Israel.
Baca juga: Setelah Netanyahu Dikabarkan Bertemu MBS, Arab Saudi Masuk Daftar Hijau Covid-19 Israel
Riyadh, bagaimana pun, membantah adanya kabar mengenai pertemuan antara Netanyahu dan MBS.
Arab Saudi secara terbuka menegaskan akan tetap berpegang pada kesepakatan Liga Arab yang telah berusia puluhan tahun untuk tidak memiliki hubungan dengan Israel sampai mencapai kesepakatan damai dengan Palestina.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.