Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilu Malaysia Akan Digelar Setelah Pandemi Virus Corona Selesai

Kompas.com - 29/11/2020, 14:59 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

PUTRAJAYA, KOMPAS.com - Malaysia akan menggelar pemilihan umum setelah pandemi virus corona selesai, kata Perdana Menteri Muhyiddin Yassin pada Sabtu (28/11/2020).

Muhyiddin mengumumkan keputusan itu dua hari setelah memenangi dukungan anggota parlemen atas anggaran pemerintahannya pada 2021.

Ia naik jadi PM "Negeri Jiran" pada Maret, usai menarik partainya dari koalisi Anwar Ibrahim untuk bersekutu dengan United Malays National Organisation (UMNO) yang terjerat skandal, dan partai-partai lainnya.

Baca juga: Guru Malaysia Senang Akhirnya Bisa Buat Kelas di Zoom, tapi Muridnya Tak Ada yang Hadir

Namun sejak itu pemerintahannya berjalan pincang akibat pertikaian tiada henti.

Dalam pidatonya di rapat umum tahunan virtual partainya, Bersatu, Muhyiddin menyatakan keyakinannya bahwa aliansi yang berkuasa sekarang akan memenangi dukungan pemilih pada pemilu Malaysia selanjutnya.

"Insya Allah jika diizinkan Allah, setelah pandemi virus corona selesai, kami akan menggelar pemilihan umum."

Baca juga: Mahathir Tak Ingin Mencalonkan Diri karena Dia Bakal Berumur 98 Tahun di Pemilu Malaysia Selanjutnya

"Kami akan mengedepankan amanah rakyat dan membiarkan pemilih menentukan pemerintah pilihan mereka," katanya, dikutip Kompas.com dari AFP. Namun Muhyiddin tidak memberi keterangan lebih lanjut.

Muhyiddin yang menang tipis dalam suara mayoritas juga mengatakan, dia mengadakan pertemuan dari hati ke hati dengan Presiden UMNO Ahmad Zahid Hamidi, untuk membicarakan gonjang-ganjing para sekutu.

"Kita tidak boleh berpisah. Kita tidak bisa saling bertarung," katanya.

Baca juga: UMNO Tegaskan Dukungannya kepada PM Malaysia Muhyiddin Yassin

Pada Kamis (26/11/2020) parlemen mengeluarkan anggaran pemerintah dalam pemungutan suara, mengizinkan Muhyiddin tetap berkuasa dan yang terpenting membuktikan dia mendapat dukungan mayoritas di parlemen.

Virus corona di Malaysia terus melonjak kasusnya, terutama sejak September. Hingga Sabtu (28/11/2020) Covid-19 di Malaysia telah menjangkiti lebih dari 63.000 warganya.

"Inilah saatnya mengabdi kepada rakyat. Bukan berebut kekuasaan," kata Muhyiddin.

Baca juga: Dikepung UMNO, Anwar dan Mahathir, Apakah Muhyiddin Bertahan Jadi PM Malaysia?

"Bekerja keras untuk melayani dan membantu orang yang butuh bantuan," lanjutnya.

Sebelumnya, Raja Malaysia pada Oktober menolak permintaan Muhyiddin untuk menerapkan darurat nasional dalam menangani wabah corona di Malaysia.

Banyak orang Malaysia merasa rencana yang diajukan Muhyiddin itu hanya akal-akalan untuk mempertahankan kekuasaan.

Baca juga: Anwar Ibrahim: Raja Sedang Pelajari Dokumennya untuk Gulingkan PM Muhyiddin

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com