Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lonjakan Kasus Covid-19 dan Polusi Udara Tinggi di New Delhi, Para Dokter Larang Lomba Maraton Dilakukan

Kompas.com - 27/11/2020, 20:36 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber AFP

NEW DELHI, KOMPAS.com - Para dokter di India memperingatkan tentang resiko tinggi dari kompetisi maraton di New Delhi yang diadakan pada Minggu (29/11/2020) di tengah pandemi Covid-19 dan polusi udara yang melonjak.

Pelari maraton wanita pemegang rekor dunia dari Kenya, Brigid Kosgei, dan pelari pria pemegang rekor dunia dua kali dari Ethiopia, Andamlak Belihu termasuk di antara 49 atlet yang berlari pada lomba lari 21 kilometer, yang akan diadakan di India.

Penyelenggara acara mengatakan "standar keamanan tingkat tinggi, dengan zona bio-secure" telah ditetapkan untuk menjadi arena lintasan yang dimulai di Stadion Jawaharlal Nehru.

New Delhi sementara ini mencatat lebih dari 500.000 kasus virus corona dan kualitas udara paling tercemar di dunia, seperti yang dilansir dari AFP pada Jumat (27/11/2020).

Baca juga: Anak Kembar Siam Kepala Dempet di India Meninggal Tiga Tahun Usai Operasi Pemisahan

Dengan demikian, kota tersebut berada dalam status "tidak sehat" dan "berbahaya". Para ahli kesehatan pun mengatakan para atlet peserta lomba harus berpikir dua kali.

"Lomba itu akan menjadi ajang bunuh diri bagi para pelari untuk menjalankan perlombaan kali ini. (Kota) kami memiliki tingkat polusi tingkat tinggi, kami memiliki risiko virus corona," kata Arvind Kumar, pendiri dari Lung Care Foundation kepada AFP.

"Dengan adanya ancaman ganda ini, jika orang-orang tetap melakukan (perlombaan), meski mengetahui segalanya, ya, saya tidak dapat berkata apa-apa lagi untuk mengungkapkan kekhawatiran saya," tandas Kumar.

Baca juga: India Larang 43 Lebih Aplikasi dari China termasuk Alibaba, Buntut Insiden Ladakh

Campuran beracun

Randeep Guleria, direktur All India Institute of Medical Sciences (AIIMS), badan penelitian utama negara itu, mengatakan kepada AFP bahwa "dalam situasi yang ideal" perlombaan tidak boleh dijalankan.

"Karena tingkat polusi udara yang tinggi, berolahraga di luar dalam cuaca seperti ini terkadang dapat memperburuk masalah paru-paru yang mendasar," katanya.

"Bahkan jika Anda seorang pelari level tinggi, polusi udara masih akan mempengaruhi paru-paru Anda," tambahnya.

Biasanya ribuan pelari amatir juga akan mengambil bagian, tetapi karena pandemi virus corona, mereka telah diberi pilihan jadwal antara Rabu hingga Minggu, dan memetakan waktu mereka melalui aplikasi.

Baca juga: Covid-19 di India Makin Parah, Daftar Tunggu Pasien Capai 250 Orang di Rumah Sakit

New Delhi telah dilanda krisis polusi setiap tahun selama dekade terakhir ini, ketika terjadi pembakaran tunggul tanaman dari negara bagian terdekat, suhu dingin serta polusi mobil dan industri menghasilkan campuran beracun.

Tahun ini, ibu kota India juga menjadi perhatian utama dalam memerangi virus corona.

India adalah negara terparah kedua di dunia setelah Amerika Serikat, dengan memiliki sekitar 9,3 juta kasus virus corona.

Kota ini sedang mempertimbangkan untuk memberlakukan jam malam karena meningkatnya jumlah kasus, menurut laporan media.

Baca juga: Tukar dengan India, Indonesia Jadi Tuan Rumah KTT G20 di 2022

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com