Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Game Online Disebut Bisa Dipakai untuk Sebar Ideologi Teroris

Kompas.com - 27/11/2020, 15:50 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

Dia menyarankan Digital Services Act mencakup ketentuan yang memaksa penyedia komunikasi terenkripsi, memberikan versi pesan yang tidak terenkripsi ke polisi dan jaksa ketika diperintahkan oleh hakim.

de Kerchove menegaskan bahwa tindakan itu akan menyiasati masalah kunci dekripsi yang beredar dan jatuh ke tangan yang salah.

Baca juga: Pengakuan Pencuri Sepeda di Asrama TNI Bandung: Uangnya Buat Main Game Online

Namun dia tidak menjelaskan bagaimana cara kerjanya secara teknis, mengingat enkripsi WhatApp bersifat end-to-end.

Artinya hanya pengirim dan penerima pesan yang bisa membacanya, bahkan WhatsApp sendiri atau Facebook selaku pemilik platform itu tidak bisa melakukannya, karena pesan dikodekan dengan dua kunci digital, satu publik dan satu pribadi.

Selain Uni Eropa, Amerika Serikat dan aliansinya yang bernama Five Eyes - terdiri dari Inggris, Australia, Kanada, dan Selandia Baru - pada Oktober juga meminta perusahaan-perusahaan teknologi memberi akses membuka pesan terenkripsi.

Baca juga: Orangtua, Coba Sadari Sisi Positif Game Online untuk Anak, Apa Saja?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com