Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Kembar Siam Kepala Dempet di India Meninggal Tiga Tahun Usai Operasi Pemisahan

Kompas.com - 26/11/2020, 20:52 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Editor

KOMPAS.com - Seorang anak laki-laki di India berusia lima tahun yang menjalani operasi pemisahan kepala dari saudara kembarnya pada 2017 lalu, meninggal dunia.

Jaga dan Kalia, yang mengalami kembar kraniopagus atau pendempetan di bagian kepala, telah menjalani beberapa operasi besar sejak mereka berusia dua tahun.

Kalia meninggal pada Rabu (25/11/2020) lalu setelah jatuh sakit karena sepsis atau peradangan akibat infeksi, kata dokter.

Mereka dilahirkan dengan pembuluh darah dan jaringan otak yang sama, suatu kondisi yang sangat langka dan hanya ada satu kasus dari sekitar tiga juta kelahiran.

Sebuah tim yang terdiri dari 30 dokter telah melakukan operasi untuk memisahkan kepala pada 2017, tindakan medis pertama untuk kasus seperti itu di India - di All India Institute of Medical Sciences (Aiims) Delhi.

Si kembar, yang berasal dari sebuah desa di wilayah bagian timur Orissa (sekarang Odisha), mengalami pendempetan di kepala, suatu kondisi yang dikenal sebagai kraniopagus.

Tahun lalu, mereka dipindahkan ke Fakultas Kedokteran Srirama Chandra Bhanja, sebuah rumah sakit pemerintah di negara bagian anak itu berasal.

Dokter di sana mengatakan kepada surat kabar Hindustan Times bahwa Kalia "tidak memiliki masalah" sampai minggu lalu, ketika kondisinya memburuk. "Lima hari lalu, kondisinya tiba-tiba berubah kritis," kata dokter Bhubanananda Maharana.

Pada Agustus 2017, si kembar menjalani operasi pertamanya oleh tim spesialis. Kepala mereka akhirnya dipisahkan dalam operasi lain pada Oktober.

Dokter mengatakan bahkan sebelum operasi terakhir, mereka telah melewati rintangan.

Kraniopagus terjadi pada satu dari tiga juta kelahiran dan 50 persen dari mereka yang terkena meninggal dalam waktu 24 jam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com