Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

800 Hari Ditahan di Penjara Iran, Akademisi Ini Alami Penderitaan Traumatis

Kompas.com - 26/11/2020, 17:26 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber BBC

Pemerintah Australia merasa lega

Pemerintah Australia dalam pernyataannya menyampaikan, pihak mereka sangat bahagia atas bebasnya Dr Kylie Moore-Gilbert dari penjara Iran.

Dr Kylie dapat bebas karena ditukar dengan seorang pengusaha Iran dan dua warga negara Iran yang "telah ditahan di luar negeri". Tiga orang warga Iran itu tidak diketahui namanya.

Video pertukaran itu bahkan dipublikasikan oleh media pemerintah Iran IRIB dan situs Tasnim. Video itu juga diunggah di Twitter oleh akun @yjc_agency.

Dalam video tersebut, Dr Kylie Moore-Gilbert tampak memakai kerudung berwarna abu-abu dan memakai masker yang sudah melorot di dagunya.

Dia dibawa pergi dengan minivan, sedangkan tiga orang warga Iran yang ditukar dengannya tampak memasuki ruangan, salah satunya memakai kursi roda.

Baca juga: Bunuh PNS saat Demo, Pegulat Muda Navid Afkari Dieksekusi Mati Iran

Perdana Menteri Australia Scott Morrison menolak berkomentar tentang apakah benar pertukaran telah terjadi, tetapi dia mengatakan bahwa tidak ada seorang tahanan pun yang dibebaskan dari Australia.

Adapun menurut Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne, dikutip BBC, mengatakan bahwa pembebasan Dr Kylie adalah pencapaian yang ditempuh melalui hubungan diplomatik dengan Pemerintah Iran.

Sejauh ini Iran telah menahan sejumlah warga negara asing, termasuk yang punya dwi kewarganegaraan, dengan banyak dari mereka dituduh sebagai mata-mata.

Aksi Iran itu dicurigai kelompok hak asasi manusia sebagai upaya agar Iran mendapat konsesi dari negara lain di tengah kemerosotan ekonomi akibat sanksi AS dan ditambah tahun ini ada pandemi virus corona.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com