Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biden Tegaskan Pemerintahannya Nanti Bukan Rasa Obama

Kompas.com - 25/11/2020, 15:37 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Guardian

WILMINGTON, KOMPAS.com - Presiden terpilih AS Joe Biden menegaskan, pemerintahannya tidak berarti "pemerintahan jilid tiga Barack Obama".

Biden juga menjanjikan dia awak mewakili semua lini masyarakat yang ada di "Negeri Uncle Sam" dan terutama partainya sendiri, Demokrat.

Berbicara kepada jurnalis NBC News Lester Holt, Biden merespons pengumuman sejumlah menteri di kabinetnya, di mana banyak di antaranya pernah berada di era Obama.

Baca juga: Biden Umumkan Kabinet Baru, Ganti Menlu AS dan Tunjuk Orang-orang Obama

"Apa yang ingin Anda katakan kepada orang-orang di luar sana, yang menyebut Anda tengah membentuk pemerintahan Obama jilid tiga?" tanya Holt.

"Ini bukanlah pemerintahan Obama periode ketiga. Kami menghadapi situasi yang sama sekali berbeda dibandingkan masa Obama-Biden," tegasnya.

Mantan Senator Delaware itu menyatakan, perubahan situasi yang amat drastis tersebut dikarenakan pemerintahan Presiden Donald Trump.

Joe Biden mengatakan, pemerintahannya hingga 2025 ingin merangkul semua elemen dari warga AS, begitu juga dengan kader Demokrat.

Bahkan seperti dikutip The Guardian Rabu (25/11/2020), dia berencana menggandeng politisi Republik yang memberikan suaranya kepada Trump.

"Saya ingin negara ini bersatu lagi," tegasnya. Dia juga menekankan tidak ingin menggunakan kekuasaannya untuk menginvestigasi petahana.

Baca juga: Joe Biden Kantongi Izin Resmi Transisi, Bagaimana Nasib Trump?

Dia menjawab desakan politisi Demokrat agar menyelidiki tudingan Trump mendapat sokongan asing saat dia menang Pilpres AS 2016.

Seperti diketahui, jika sudah meninggalkan jabatannya per 20 Januari 2021, Trump bakal kehilangan imunitas yang membuatnya tak diselidiki selama menjabat.

Sang presiden menjawab, dia baik untuk tidak ikut campur dalam investigasi itu. "Ada banyak penyelidikan yang ada di tingkat negara bagian. Saya tak bisa mengomentarinya," kata dia.

Dia menuturkan kabinetnya bakal mengejar "agenda progresif", dan menyiratkan siap bekerja sama dengan mantan rivalnya seperti Senator Elizabeth Warren atau Bernie Sanders.

Hanya saja, lanjutnya, mendapuk Sanders dan Warren, yang punya posisi di Senat AS, adalah keputusan sulit dan harus dipertimbangkan secara matang.

Sejauh ini, dia sudah menjalankan agenda itu dengan mengumumkan Janet Yellen sebagai menteri keuangan dan Ron Klain sebagai Kepala Staf Gedung Putih.

Baca juga: Kabinet Joe Biden dan Klaim Siap Jadi Pemimpin Dunia Lagi

Halaman:
Sumber Guardian
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com