Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu-satunya Mantan Wali Kota New York City yang Berkulit Hitam Tutup Usia

Kompas.com - 25/11/2020, 11:28 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber BBC

NEW YORK CITY, KOMPAS.com – Wali kota kulit hitam pertama dan satu-satunya di New York City Amerika Serikat (AS), David Dinkins, meninggal dunia pada usia 93 tahun.

Associated Press, mengutip Kepolisian New York, melaporkan petugas dipanggil ke kediaman mendiang pada Senin (23/11/2020) malam waktu setempat.

Dinkins meninggal dengan indikasi penyebab awal karena faktor alamiah sebagaimana dilansir dari BBC, Selasa (24/11/2020).

Dinkins adalah putra seorang tukang cukur rambut yang lahir pada 1927 di New Jersey, AS. Dia sempat mengenyam pendidikan di Howard University dan Brooklyn Law School.

Baca juga: Pemilu AS: Warga New York Rayakan Kekalahan Trump dengan Suka Ria

Dia sempat menjabat sebagai Wali Kota New York City dari 1990 hingga 1993.

Penggantinya, Rudy Giuliani, memberikan penghormatan kepada Dinkins melalui akun Twitter-nya pada Senin malam waktu setempat.

Guiliani mengatakan mengatakan Dinkins telah memberikan sebagian besar hidupnya untuk melayani kota yang berjuluk Big Apple tersebut.

Dibesarkan di New Jersey, Dinkins akhirnya datang ke Harlem, New York City, di mana dia maraih kepopulerannya sebagai politikus lokal.

Baca juga: Kerusuhan Pilpres AS, 20 Orang Ditangkap di New York, Demonstran Ludahi Polisi

Ketika menjabat sebagai Wali Kota New York City, Dinkins menggambarkan kota itu sebagai mosaik yang indah karena keberagaman penduduknya.

Tetapi, ketika dia menjabat sebagai orang nomor satu du kota itu, Big Apple dilanda sejumlah masalah seperti meningkatnya pembunuhan dan kejahatan, kerusuhan rasial, pengangguran dan tunawisma.

Dia merevitalisasi Times Square dan menghabiskan jutaan dolar AS untuk merehabilitasi perumahan di beberapa bagian kota yang paling tertinggal seperti Harlem dan Bronx.

Dalam mengatasi sejumlah permasalahan di New York City, Dinkins melakukan pendekatan yang lunak.

Baca juga: Khawatir Pemilu Berakhir Ricuh, Toko-toko di New York Pasang Tripleks

Karena saking lunaknya, dia sempat mendapat kritikan, terutama dari media massa, karena pendekatannya yang dinilai terlalu lunak.

Pada 1991, kota tersebut dilanda kerusuhan yang cukup hebat yang dipicu oleh kematian anak laki-laki kulit hitam akibat tidak sengaja ditabrak oleh iring-iringan mobil seorang pemimpin agama Yahudi Ortodoks.

Karena dinilai gagal menyelesaikan masalah tersebut, Dinkins kalah melawan Guiliani dalam pemilu untuk mempertahankan jabatannya.

Melalui memoarnya yang diterbitkan pada 2013, Dinkins mengakui kesalahannya selama masa jabatannya, termasuk kegagalan untuk menahan kerusuhan Crown Heights, New York Times melaporkan.

Baca juga: Dapat Kritikan Warga, Polisi di New York Kini Wajib Pakai Masker

Namun, dia mengeklaim kekalahannya dalam pemilu 1993 disebabkan karena dia berkulit hitam.

"Saya pikir itu hanya rasisme, murni dan sederhana," tulis Dinkins dalam A Mayor's Life: Governing New York's Gorgeous Mosaic, yang dia tulis bersama Peter Knobler.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com