KOMPAS.com - Dewan Keamanan PBB membatalkan pertemuan pertamanya yang membahas konflik di wilayah Tigray, Etiopia, yang sedianya digelar pada Selasa (24/11/2020).
Kabar itu disampaikan oleh seorang sumber diplomatik sebagaimana dilansir dari AFP, Selasa.
Afrika Selatan, Niger, Tunisia dan Saint Vincent dan Grenadines menarik permintaan mereka untuk diskusi tertutup karena utusan belum melakukan perjalanan ke Etiopia, kata seorang diplomat Afrika.
"Perlu diberikan lebih banyak waktu untuk upaya regional yang sedang dilakukan dalam hal ini," kata sumber tersebut kepada AFP.
Baca juga: Bahas Perang Pemerintah Etiopia dan Tigray, Dewan Keamanan PBB Gelar Pertemuan
Sebelumnya, pada Jumat (20/11/2020), Uni Afrika mengumumkan bahwa tiga mantan presiden dari Benua “Hitam” telah ditunjuk sebagai utusan khusus untuk Etiopia.
Ketiganya ditugaskan untuk membantu upaya mediasi antara pihak-pihak yang bertikai dalam konflik di Etiopia.
Pasukan yang setia kepada partai berkuasa di wilayah Tigray telah berperang dengan tentara Etiopia selama hampir tiga pekan.
Konflik tersebut memicu eksodus pengungsi, kematian warga sipil, dan ketakutan akan ketidakstabilan yang lebih luas di wilayah Tanduk Afrika tersebut.
Baca juga: Dikepung Pasukan Etiopia, Pemimpin Tigray: Kami Siap Mati
Perdana Menteri Etiopia Abiy Ahmed telah memerintahkan para pemimpin wilayah Tigray untuk menyerah menjelang ultimatum akan adanya serangan habis-habisan yang menargetkan ibu kota Tigray, Mekele.
Abiy telah melancarkan kampanye militer melawan Front Pembebasan Rakyat Tigray ( TPLF) pada 4 November.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan