Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ancaman China Makin Besar, Taiwan Bangun Armada Kapal Selam

Kompas.com - 24/11/2020, 20:29 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

TAIPEI, KOMPAS.com - Pemerintah Taiwan memulai pembangunan armada kapal selam untuk memperkuat pertahanan mereka dari ancaman militer China.

Pulau yang mempunyai pemerintahan mandiri itu secara teratur menerima ancaman dari Beijing, yang menganggap pulau itu sebagai wilayah mereka yang harus disatukan lagi.

Tekanan itu makin menjadi baik lewat ekonomi, diplomatik, hingga militer sejak Presiden Tsai Ing-wen terpilih pada 2016 lalu.

Baca juga: Laksamana AS Dikabarkan Kunjungi Taiwan Diam-diam, Ini Respons China

"Negeri Panda" semakin gencar dalam menekan karena Presiden Tsai merupakan sosok yang dengan tegas menolak prinsip "satu China" atas Taiwan.

"Kami akan membiarkan dunia untuk mengerti seberapa kuatnya Taiwan ketika melindungi kedaulatan mereka," kata Tsai dalam peresmian dok kapal selam di Kaohsiung.

Berdasarkan keterangan pejabat setempat, proyek jangka panjang itu bermaksud menghadirkan delapan kapal selam, dengan yang pertama akan selesai pada 2025.

Saat ini, angkatan laut negara itu baru mempunyai empat unit. Termasuk buatan Amerika Serikat pada 1940-an, dikutip AFP Selasa (24/11/2020).

Dalam beberapa tahun terakhir, Taipei terus memperkuat pertahanan lewat produksi dalam negeri setelah Beijing menekan para pemasok senjata utama dunia.

Meski mencapai perkembangan signifikan lewat pembangunan rudal dan jet tempur, secara statistik mereka masih kalah dari militer China.

Baca juga: Laksamana Muda AS Kunjungi Taiwan Secara Mendadak, Pentagon Enggan Berkomentar

AS sendiri pada 2001 sempat menjanjikan bakal menyediakan delapan kapal selam konvensional. Namun, janji itu hingga kini tak terealisasi.

Dalam periode setidaknya 19 tahun, Beijing membangun angkatan laut terbesar dunia, yang mencakup kapal selam bertenaga nuklir, kapal induk, hingga rudal hipersonik.

Presiden China mengadopsi sikap menentang kemandirian Taiwan yang begitu kentara sejak era pendiri negara itu, Mao Zedong.

Baca juga: Taiwan Kandangkan Seluruh Armada Jet Tempur F-16, Ini Sebabnya

Di antaranya adalah jet tempur China yang terbang terus-menerus di langit Taiwan. Membuat negara itu harus menerbangkan armada udara mereka yang dimakan usia.

Di tengah ancaman yang makin meningkat itu, Presiden AS Donald Trump terus menyetujui berbagai penjualan senjata ke Taipei.

Termasuk di antaranya adalah setuju menjual persenjataan senilai 18 miliar dollar AS (Rp 255,2 triliun), maupun jet tempur terbaru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[POPULER GLOBAL] Sejarah Kelam Serangan Israel di Iran | Aksi Pria Perancis Lawan Penikam di Sydney

[POPULER GLOBAL] Sejarah Kelam Serangan Israel di Iran | Aksi Pria Perancis Lawan Penikam di Sydney

Global
Menlu China Wang Yi Akan ke Indonesia Pekan Ini

Menlu China Wang Yi Akan ke Indonesia Pekan Ini

Global
Ukraina Kehabisan Rudal untuk Lindungi Pembangkit Listrik Utama

Ukraina Kehabisan Rudal untuk Lindungi Pembangkit Listrik Utama

Global
Bom-bom Israel Seberat 453 Kg Ditemukan di Sekolah-sekolah Gaza

Bom-bom Israel Seberat 453 Kg Ditemukan di Sekolah-sekolah Gaza

Global
Israel Lancarkan Serangan Diplomatik ke Iran, Minta 32 Negara Jatuhkan Sanksi

Israel Lancarkan Serangan Diplomatik ke Iran, Minta 32 Negara Jatuhkan Sanksi

Global
Terumbu Karang Dunia Alami Pemutihan Massal, Ada Apa?

Terumbu Karang Dunia Alami Pemutihan Massal, Ada Apa?

Global
Lawrence Wong Akan Jadi PM Baru Singapura pada 15 Mei 2024

Lawrence Wong Akan Jadi PM Baru Singapura pada 15 Mei 2024

Global
NASA Ungkap Asal-usul Benda Luar Angkasa yang Tembus Atap Rumah Warga AS

NASA Ungkap Asal-usul Benda Luar Angkasa yang Tembus Atap Rumah Warga AS

Global
Restoran Italia Tawarkan Sebotol Anggur Gratis pada Pelanggan yang Tak Main Ponsel

Restoran Italia Tawarkan Sebotol Anggur Gratis pada Pelanggan yang Tak Main Ponsel

Global
Perjalanan Hubungan Israel dan Iran, dari Sekutu Jadi Musuh

Perjalanan Hubungan Israel dan Iran, dari Sekutu Jadi Musuh

Internasional
Rangkuman Hari Ke-782 Serangan Rusia ke Ukraina: PLTN Hampir Terjadi Insiden | Biden Ajukan Permohonan Bantuan

Rangkuman Hari Ke-782 Serangan Rusia ke Ukraina: PLTN Hampir Terjadi Insiden | Biden Ajukan Permohonan Bantuan

Global
Surat Kabar Lebanon Perkenalkan Presiden AI demi Pecah Kebuntuan Politik

Surat Kabar Lebanon Perkenalkan Presiden AI demi Pecah Kebuntuan Politik

Global
Badan Nuklir PBB: Sikap Sembrono Rusia-Ukraina di PLTN Zaporizhzhia Bahayakan Dunia

Badan Nuklir PBB: Sikap Sembrono Rusia-Ukraina di PLTN Zaporizhzhia Bahayakan Dunia

Global
Pria Perancis yang Melawan Pelaku Penikaman Massal Sydney Dijanjikan Visa Australia

Pria Perancis yang Melawan Pelaku Penikaman Massal Sydney Dijanjikan Visa Australia

Global
PBB: Iran Tutup Fasilitas Nuklir Usai Serang Israel

PBB: Iran Tutup Fasilitas Nuklir Usai Serang Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com