Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Perang: 5 Sniper yang Diabadikan Aksinya di Film Layar Lebar

Kompas.com - 24/11/2020, 20:12 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

KOMPAS.com - Sniper atau penembak jitu menjadi salah satu andalan untuk memenangkan peperangan. Ketepatan bidikannya bisa sangat krusial untuk mematikan target-target penting.

Beberapa snipers bahkan mendapat lampu sorot tersendiri sebagai pahlawan perang, dan kisahnya menjadi legenda di medan laga.

Lyudmila Pavlichenko contohnya penembak jitu di kubu tentara Soviet yang dijuluki Lady Death, dan Chris Kyle di Angkatan Laut Amerika Serikat.

Baca juga: Kisah Perang: Inilah 5 Perang Tersingkat, Ada yang Cuma 38 Menit

Selain itu ada pula sejumlah pembidik maut lainnya yang kisahnya diangkat ke layar lebar.

Berikut adalah 5 snipers yang kepahlawanannya diabadikan di film.

Poster film American Sniper.IMDb Poster film American Sniper.
1. Chris Kyle (American Sniper)

Terlahir dengan nama Christopher Scott Kyle pada 8 April 1974, pria asal Texas, Amerika Serikat, ini bertugas di Perang Irak dan dianugerahi beberapa tanda jasa atas kontribusinya.

Selama menjalankan tugas negara pada 1999-2009, Kyle memperoleh medali Silver Star, 4 Bronze Star Medal (Valor), dan 1 Navy and Marine Corps Anchievement.

Kyle dikenal dengan bidikannya menembak musuh. Meski tidak ada data pasti dalam jumlah musuh yang dibunuhnya, Pentagon mengonfirmasi bahwa jumlah korbannya di atas 150, memecahkan rekor militer AS sebelumnya yakni 109.

Meski bergelimang pencapaian dalam hidup, sayangnya umur Kyle terhitung singkat.

Saat berusia 38 tahun ia bersama rekannya, Chad Littlefield (35) tewas ditembak veteran Marinir AS Eddie Ray Routh, yang mengalami gangguan kejiwaan Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) yang sedang mereka bantu rawat.

Baca juga: Kisah Perang: Terciptanya 2 Korea dari Medan Laga dan Gencatan Senjata Terlama

Keduanya tewas ditembak saat Routh dibawa ke lapangan tembak untuk membantu pulihkan kondisinya. Keluarga Routh mengatakan, PTSD itu dideritanya saat bertugas di militer.

Kisah Chris Kyle kemudian diangkat menjadi film berjudul American Sniper (2014). Sosok Kyle diperankan oleh Bradley Cooper.

Lyudmila Pavlichenko, terkonfirmasi menewaskan 309 personel militer Jerman selama Perang Dunia II.TASS/RBTH Lyudmila Pavlichenko, terkonfirmasi menewaskan 309 personel militer Jerman selama Perang Dunia II.
2. Lyudmila Pavlichenko (Battle of Sevastopol)

Saking jitunya bidikan Pavlichenko, ia sampai dijuluki Lady Death (Dewi Kematian), dan menjadi momok tersendiri bagi para tentara Jerman.

Reputasinya di garis depan medan perang sangat populer, dengan 309 korban tewas yang dikonfirmasi atas namanya.

Hebatnya lagi, itu hanya dilakukannya dalam hitungan bulan dan menempatkannya di jajaran penembak jitu terhebat sepanjang masa.

Jerman sangat takut pada Lady Death bahkan mereka sampai berusaha menyuapnya.

Baca juga: Kisah Perang: Lyudmila Pavlichenko, Sniper Wanita Paling Mematikan Berjuluk Lady Death

"Lyudmila Pavlichenko, datanglah ke kami. Kami akan memberimu banyak coklat dan menjadikanmu seorang perwira Jerman," kenang Lady Death saat mendengarnya dari pengeras suara.

Pavlichenko terluka empat kali dalam pertempuran, dan pecahan peluru di wajahnya pada Juni 1942 menandai akhir masa jayanya di medan perang.

Ketangguhannya menjadi inspirasi pembuatan film Battle of Sevastopol (2015). Pavlichenko diperankan oleh aktris Rusia Yuliya Peresild.

3. Vasily Zaitsev (Enemy at the Gates)

"Sniper paling terkenal di antara mereka meski bukan pemegang skor tertinggi, adalah (Vasily) Zaitsev," tulis Antony Beevor dalam buku Stalingrad.

Zaitsev atau Zaytsev dalam beberapa literatur lain adalah penembak jitu asal Rusia, yang bertempur di Stalingrad.

Jumlah korban tewasnya berjumlah ratusan, konon mencapai 200-400 orang. Oleh karenanya dia mendapat beragam medali seperti Order of Lenin, Defense of Stalingrad, dan Victory Over Germany.

Pria kelahiran 23 Maret 1915 itu meninggal dunia pada 15 Desember 1991 di Kyiv, Ukraina, meninggalkan istri yang baru saja dinikahinya tahun itu, Zinaida Zaitseva.

Kepahlawanan Zaitsev kemudian diangkat ke layar lebar berjudul Enemy at the Gates (2001). Penilaian Google users menunjukkan film itu disukai 92 persen pemirsanya.

Baca juga: Kisah Perang: Burlington Bunker, Kemewahan Masa Lampau yang Terbengkalai di Bawah Inggris

Film Lone SurvivorIMDb Film Lone Survivor
4. Marcus Luttrell (Lone Survivor)

Luttrell adalah rekan Chris Kyle di Navy SEAL tapi memiliki jalan cerita tersendiri yang juga diabadikan ke film bioskop.

Berlatar perang melawan Taliban di Afghanistan, Marcus Luttrell bersama tiga rekannya disergap kelompok milisi itu dan menewaskan semua rekannya.

Hanya Luttrell sendiri yang selamat dari serangan itu. Meski menderita luka-luka pecahan peluru di sekujur tubuhnya dan patah tulang, ia berhasil bertahan hidup karena diselamatkan seorang warga desa bernama Mohammad Gulab.

Kisah perjuangan mereka berdua kemudian diangkat ke layar lebar lewat film Lone Survivor (2013). Sosok Luttrell diperankan aktor kondang Hollywood, Mark Wahlberg.

Luttrell dikenal dekat dengan Kyle. Ia termasuk salah satu yang paling vokal untuk menuntut keadilan pada rekannya tersebut, dengan mendesak Eddie Ray Routh mengakui perbuatannya, bukan berlindung di balik kedok PTSD.

Baca juga: Kisah Perang: 7 Bunker Terbesar di Dunia, Ada Starbucks dan Bioskopnya

5. Anthony Swofford (Jarhead)

Swoff, nama panggilannya, setelah pensiun dari Marinir AS banting setir menjadi penulis.

Salah satu karya terbaiknya adalah buku Jarhead yang difilmkan dengan judul sama, dengan latar Perang Teluk Persia.

Di masa awalnya Swofford berpangkat kopral muda di Scout Sniper Trainee, bersama Batalion Kedua Surveillance and Target Acquisition (STA).

Dia lalu dipromosikan jadi kopral, tapi tidak menikmati tugasnya dan tidak ikut pawai saat pulang di dekat pangkalan militer.

Baca juga: Kisah Perang: Di Rumput yang Coklat, Sepak Bola Bangkitkan Denyut Nadi Aleppo

Swofford lalu keluar dari militer dan menjadi warga sipil, tapi jalannya tidak mudah. Ia sempat mengalami PTSD dan berkata, "Aneh rasanya hidup tanpa ada yang menyuruhku naik truk dan melempar semua peralatan ke sana lalu pergi."

Swoff mulai menulis pada 1995. Ia menelurkan buku berjudul Jarhead yang bercerita panjang lebar tentang pengalamannya di Perang Teluk.

Buku itu kemudian diangkat menjadi film berseri oleh Sam Mendes.

Sayangnya dari empat seri Jarhead hanya seri pertama yang sukses. Sosok Swoff di film itu dibawakan oleh Jake Gyllenhaal.

Baca juga: Kisah Perang: Momotaro, Anime yang Jadi Alat Propaganda Jepang di PD II

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com