Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MBS dan Netanyahu Bertemu? Ini Ringkasan Hubungan Israel dengan Dunia Arab

Kompas.com - 24/11/2020, 09:45 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber AFP

Damai dengan Yordania

Negara Arab kedua yang akhirnya berdamai dengan Israel adalah Yordania.

Kesepakatan damai anata kedua negara tersebut ditandatangani pada 1994, dan secara resmi mengakhiri perang selama 46 tahun antara Israel dan Yordania.

Baca juga: Berselang Sepekan, Israel Kembali Serang Gaza

Intifada dan persetujuan Oslo

Intifada atau pemberontakan Palestina pertama meletus pada 1987.

Pemberontakan tersebut berakhir pada 1993 ketika Israel setuju untuk memberikan otonomi terbatas terhadap Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza sebagai langkah sementara menuju perjanjian damai yang komprehensif.

Melalui perjanjian bernama Kesepakatan Oslo, Palestina dan Israel akhirnya resmi berdamai.

Pemimpin Palestina kala itu, Yasser Arafat, dan Perdana Menteri Israel kala itu, Yitzhak Rabin, saling berjabat tangan.

Namun nasib nahas menimpa Rabin karena dibunuh oleh seorang ekstremis Yahudi yang tidak setuju dengan Kesepakatan Oslo.

Intifada kedua pecah pada 2000 ketika pemimpin oposisi sayap kanan Israel Ariel Sharon melakukan kunjungan provokatif ke kompleks masjid Al-Aqsa di Yerusalem timur yang dianeksasi.

Baca juga: Per 1 Desember Israel dan Bahrain bisa Ajukan Permohonan Visa Kunjungan secara Online

Perang dan tembok Gaza

Tentara Israel kembali menduduki sebagian besar Tepi Barat dan mulai membangun tembok yang memotong jauh ke wilayah pendudukan.

Pada 2005, Israel menarik semua pasukan dan pemukim dari Gaza setelah 38 tahun pendudukan.

Namun, militer Israel memberlakukan blokade terhadap Jalur Gaza setelah kelompok Hamas merebut kendali Jalur Gaza pada 2007.

Israel melancarkan tiga serangan mematikan terhadap Gaza dalam enam tahun terakhir, serangan mematikan terkahir terjadi pada 2014.

Baca juga: AS Labeli Kampanye Gerakan Boikot Israel sebagai Anti-Semit dan Kanker

Dukungan Trump

Pada Desember 2017, Presiden AS Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Sontak deklarasi tersebut dikutuk oleh Palestina yang menganggap Yerusalem timur sebagai ibu kota negara masa depan mereka.

Pada Maret 2019, Trump mengakui pencaplokan Dataran Tinggi Golan oleh Israel pada 1981.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com