Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Putin hingga Erdogan, Obama Ungkap Watak Para Pemimpin Negara

Kompas.com - 21/11/2020, 15:05 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

"Sebaliknya, bisa ditebak, ekonomi Inggris akan jatuh lebih dalam ke dalam resesi," kata Obama.

Baca juga: Barack Obama: Satu Pemilu Tak Akan Mengubah Pembusukan Kebenaran di AS

Nicolas Sarkozy

Menurut Obama, mantan presiden Perancis itu mencerminkan "berbagai ledakan emosi dan retorika yang berlebihan". Dia menyebut Sarkozy seperti "sosok yang keluar dari lukisan karya Henri de Toulouse-Lautrec".

"Percakapan dengan Sarkozy lucu sekaligus menjengkelkan, tangannya tidak berhenti bergerak, dadanya terangkat seperti ayam kate," tulis Obama.

"Penerjemah pribadi selalu di sampingnya, yang dengan panik memantulkan setiap gerakan dan intonasi Sarkozy, saat isi percakapan beralih dari sanjungan ke gertakan, lalu menuju masukan yang hebat."

"Sarkozy tidak pernah menyimpang dari tujuan utama yang hampir tidak pernah dia sembunyikan. Dia memusatkan perhatian pada tujuan itu dan memuji apa pun yang mungkin layak dipuji," kata Obama.

Baca juga: [Cerita Dunia] Barack Obama Terpilih Lagi Jadi Presiden AS pada 2012

Barack Obama menilai Angela Merkel sebagai sosok yang jujur dan baik hati.GETTY IMAGES via BBC INDONESIA Barack Obama menilai Angela Merkel sebagai sosok yang jujur dan baik hati.
Angela Merkel

Pemimpin Jerman ini disebutnya sosok yang tenang, jujur, patuh pada kaidah intelektual, dan gemar mengikuti insting.

Obama mencatat, pada awalnya Markel skeptis terhadapnya karena pernyataan retoris dan keterampilannya menyusun pidato.

"Saya tidak tersinggung dan menganggap bahwa sebagai pemimpin Jerman, keengganannya terhadap hal-hal yang berbau hasutan adalah hal yang wajar," tulis Obama.

Baca juga: Angela Merkel, Kanselir Perempuan Pertama yang Berhasil Pimpin Jerman 15 Tahun

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan.GETTY IMAGES via BBC INDONESIA Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan.
Recep Tayyip Erdogan

Obama menganggap pemimpin Turki itu ramah dan secara umum responsif terhadap permintaannya.

"Namun setiap kali saya mendengarnya berbicara, tubuhnya yang tinggi jadi agak membungkuk. Suaranya juga terdengar seperti suara stakato kuat, yang naik satu oktaf untuk merespons berbagai keluhan atau komentar yang meremehkannya.

"Saya mendapat kesan kuat bahwa komitmennya pada demokrasi dan supremasi hukum dapat terus bertahan, selama keberadaan prinsip-prinsip itu dipertahankan," tulis Obama.

Baca juga: Erdogan Ingin Kirim Pasukan Turki ke Nagorno-Karabakh demi Membentuk Pusat Perdamaian

Manmohan Singh

Mantan Perdana Menteri India ini digambarkan Obama sebagai orang yang bijaksana, berempati, dan sangat jujur. Obama menyebutnya arsitek utama transformasi ekonomi India.

"Seorang teknokrat yang tidak menonjolkan diri, yang memenangkan kepercayaan rakyat, bukan dengan memberikan apa yang diinginkan banyak orang, tapi meningkatkan standar hidup.

"Dia sosok yang bisa mempertahankan reputasi positif karena tidak menjadi pejabat korup", tulis Obama.

Baca juga: Pemilu Amerika Pecah Rekor, Biden Salip Jumlah Suara Obama pada 2008

Barack Obama bertemu Vaclav Klaus (tengah) dan Presiden Rusia kala itu, Dmitry Medvedev, di Praha, Republik Ceko, tahun 2010.GETTY IMAGES via BBC INDONESIA Barack Obama bertemu Vaclav Klaus (tengah) dan Presiden Rusia kala itu, Dmitry Medvedev, di Praha, Republik Ceko, tahun 2010.
Vaclav Klaus

Obama adalah pengagum Vaclav Havel, presiden pertama Republik Ceko setelah Revolusi Beludru. Namun Obama menilai pengganti Vaclav Klaus sebagai sosok yang lebih bermasalah.

Obama menulis ia khawatir munculnya presiden yang skeptis terhadap Uni Eropa menandakan kebangkitan populisme sayap kanan di seluruh Eropa, dan membenarkan penilaian bahwa krisis ekonomi tahun 2008 dan 2009 menyebabkan peningkatan nasionalisme, sentimen anti-imigran, dan skeptisisme tentang integrasi Eropa.

"Gelombang demokratisasi, liberalisasi, dan integrasi penuh harapan yang telah melanda dunia setelah berakhirnya Perang Dingin mulai surut," tulis Obama.

Baca juga: Boy William Bicara soal Konten, Cara Konsisten hingga Keinginan Ngobrol dengan Obama

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com