Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Kucing dan Anjing Dijual secara Tidak Bertanggung Jawab di Facebook

Kompas.com - 19/11/2020, 21:57 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

Pada April, Kennel Club, satu organisasi kesejahteraan anjing terbesar di Inggris, mengatakan bahwa pencarian anak anjing di situsnya telah meningkat dua kali lipat antara Februari dan Maret seiring dengan pengumuman pembatasan.

Harga anak kucing dan anjing yang terjual secara daring juga meningkat.

Akan tetapi, layanan pelaporan penipuan Action Fraud mengatakan bahwa banyak penipu mengiklankan anak anjing dan kucing secara online dan meminta adanya deposit, padahal mereka tak memiliki anjing dan kucing tersebut.

Baca juga: Anjing Herder Kabur dari Rumah Tuannya, Seberangi Perbatasan Kanada

Sejumlah korban penipuan mengaku kehilangan lebih dari 280.000 pounds, atau sekitar Rp 5,2 miliar dalam dua bulan, kata Action Fraud.

Sementara itu, badan amal seperti Battersea Dogs Home, Cats Protection, dan RSPCA juga memperingatkan banyak orang yang terburu-buru ingin mendapatkan hewan peliharaan.

Ada kekhawatiran ketika hidup kembali normal dan orang-orang akan menghabiskan sedikit waktu di rumah, hewan peliharan itu akan terabaikan.

"Pandemi telah menciptakan kondisi ideal bagi penjual hewan peliharaan yang tidak bermoral untuk berkembang, karena mereka tampaknya memiliki alasan yang dapat dipercaya untuk tidak mengizinkan pembeli melihat anak kucing bersama induknya terlebih dahulu," kata Kepala Advokasi Cat Protection, Jacqui Cuff.

"Sayangnya, kami khawatir banyak anak kucing di bawah umur dijual di Facebook oleh penjual yang tidak sabar untuk mendapat untung yang cepat. Anak kucing ini dapat terus mengidap penyakit serius yang mengancam nyawa atau sangat tidak bersosialisasi sehingga tidak cocok sebagai hewan peliharaan."

Baca juga: Video Viral Pria di China Bawa Harimau Jalan-jalan, Rupanya Seekor Anjing yang Dicat

Banyak anak kucing dan anjing berasal dari peternakan, dalam kondisi yang tidak manusiawi, maka dari itu penting untuk melihat anak hewan itu bersama dengan induknya.

Grup privat

Satu tantangan bagi Facebook adalah bahwa aktivitas ini terjadi di grup privat dan bergantung pada pengguna individu untuk melaporkannya, kata Pet Advertising Advisory Group.

Kelompok itu telah menerbitkan daftar standar minimum untuk situs web yang menjual hewan - termasuk penghapusan otomatis iklan dengan kata-kata dalam daftar hitam, melarang penjual yang mengunggah iklan ilegal dan termasuk foto terbaru dari hewan tersebut.

Kelompok itu mengatakan telah bertemu Facebook untuk membahas "iklan ilegal dan tidak pantas", tetapi karena platform tidak mem-filter unggahan sebelum dipublikasikan, "kecil kemungkinan Facebook dapat atau akan" menerapkan standar yang sama.

Baca juga: Anjing Favorit Presiden Turkmenistan Dibuatkan Patung Emas Setinggi 15 Meter di Ibu Kota

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com