Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perempuan Berdaya: Margaret E. Knight, Gadis Penemu "Paper Bag" di Tengah Keterbatasannya

Kompas.com - 18/11/2020, 12:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Timeline

KOMPAS.com - Tahukah kamu? Sebelum ditemukan paper bag dengan alas datar, orang zaman dulu banyak menggunakan kotak kayu atau menggunakan kertas berbentuk kerucut untuk membawa barang-barang belanjaannya.

Namun, wadah belanjaan itu tidak fleksibel dan tidak tahan lama untuk dapat digunakan dan dibawa kemana-mana.

Kemudian pada 1870, Margaret E. Knight dapat menciptakan wadah yang sekarang kita kenal, paper bag.

Knight menemukan mesin kayu yang dapat melipat dan merekatkan kertas untuk menjadi wadah yang ekonomis, longgar, berbentuk persegi/persegi panjang, dan dapat digunakan beberapa kali.

Melansir Timeline pada 15 April 2017, Knight saat itu berusia 12 tahun telah meninggalkan sekolah dan bekerja di sebuah pabrik kapas dekat rumahnya, di tepi sungai, Manchester, untuk membantu ibunya mencari uang.

Ia bekerja dari subuh hingga malam tiba dengan penghasilan tidak seberapa.

Baca juga: [Perempuan Berdaya] 10 Wanita Tangguh Dunia dalam Panggung Politik

 

Sejak muda, Knight sudah kehilangan sosok ayah dan gadis asal York, Maine ini dibesarkan oleh ibunya dengan penuh keterbatasan.

Namun, Knight muda sangatlah kreatif dan mandiri. Dia membantu memenuhi keperluan keluarganya dengan bakat keterampilan yang dia miliki.

Gadis itu suka mengumpulkan berbagai alat dan bahan yang bisa dia gunakan untuk memecahkan masalah di rumahnya, seperti membuat mainan untuk kakak laki-lakinya dan penghangat kaki untuk ibunya selama menjahit saat larut malam yang dingin.

Keterampilannya juga tersalurkan dalam bekerja di pabrik kapas, yang berbahaya untuk anak belia.

Di sana, ia telah menyaksikan kecelakaan ketika mesin tenun tekstil melukai seorang pekerja.

Knight yang memiliki pemikiran mekanis, meski hanya lulusan sekolah dasar, dapat menciptakan alat yang otomatis dapat menghentikan mesin, jika ada bagian yang mengalami kerusakan.

Alatnya berhasil dan segera pabrik kapas lain di sekitarnya mengadopsi perangkat ciptaan Knight.

Baca juga: Perempuan Berdaya: 10 Wanita Tangguh Dunia dalam Sejarah Sepak Bola

Namun, tidak sedikit pun Knight mendapatkan bayaran atas karyanya itu karena pada saat itu kaum hawa dilarang mengajukan paten atas apa pun ciptaannya.

Pada 1870, gadis itu menciptakan sesuatu yang lebih besar manfaatnya bagi masyarakat umum.

Saat bekerja di pabrik kertas di Springfield, Massachussets, dia telah memikirkan cara untuk membuat sebuah mesin yang dapat menciptakan kantung beralas datar yang lebih aman untuk membawa barang belanjaan.

Dengan menggunakan serangkaian pegas, alat pemotong, dan sepotong timah yang dia sebut sebagai sebuah "lempengan pisau penahan" yang dapat melipat dengan kuat.

Dia menciptakan alat itu dengan model kayu, yang dapat membuat 1.000 paper bag dalam masa uji cobanya.

Alat yang ia ciptakan itu memiliki panjang 2,5 kaki (76,2 sentimeter) dan lebar 1 kaki (30,48 sentimeter).

Setelah berhasil dengan uji cobanya, Knight membawa penemuannya ke Boston untuk membuat prototipe model kayu itu menjadi besi dan dipatenkan haknya.

Mesin paper bag karya Margaret E. Knight yang dipamerkan di Smithsonian. National Museum of American History via Timeline Mesin paper bag karya Margaret E. Knight yang dipamerkan di Smithsonian.

Baca juga: Perempuan Berdaya: Phillis Wheatley, Seorang Budak Wanita Kulit Hitam Merdeka karena Puisi

Namun dalam prosesnya, seorang pria bernama Charles Annan memata-matai penemuan Knight dan dengan cepat menjiplaknya.

Beberapa bulan kemudian, Knight menuju ke otoritas pemberian hak paten, dan betapa kagetnya dia ketika alat penemuannya telah diakui atas nama Annan.

Tidak mau membiarkan kerja kerasnya sia-sia, Knight membawa masalah hak paten itu ke pengadilan.

Dia membawa catatan rinci, sketsa, pengukuran, instruksi, dan saksi dari 3 toko yang memberi kesaksian tentang prosesnya.

Sementara Annan tidak bisa memberikan rincian original. Ia berdalih bahwa mesinnya mengalami modifikasi, yang mana dia tidak ingat dengan model aslinya.

Beberapa laporan yang dilansir dari Timeline mengatakan bahwa pria itu bersikeras menyakinkan bahwa seorang wanita tidak dapat menciptakan suatu peralatan yang rumit.

Pada 1871, Lambaga Paten memberikan Knight hak atas penemuan alat pembuat paper bag,  yang dapat kita temui hingga kini.  

Ilustrasi kantong kertas alias paper bag. Ilustrasi kantong kertas alias paper bag.

Baca juga: Perempuan Berdaya: Apa Kamu Tahu, Ini Para Pemimpin Terkuat Dunia di Zaman Kuno?

Ratu Victoria menganugrahinya Royal Legion of Honor pada tahun itu juga, karena paper bag dengan alas datar dengan cepat populer digunakan di seluruh dunia.

Setelah memberikan inovasi di industri pengemasan, Knight melanjutkan untuk mengajukan setidaknya 27 paten lagi.

Namun, ada beberapa sumber yang menyebutkan bahwa Knight kemudian mematenkan sebanyak hampir 80 penemuan lainnya.

Sebagian besar penemuannya yang lain adalah mesin berat, tetapi dia juga menciptakan perangkat untuk memotong sol sepatu, alat pemadam api, dan ujung pelindung.

Pada 1913, menurut laporan The New York Times bahwa Knight "pada usia 70, bekerja 20 jam sehari untuk penemuannya yang ke-89."

Dia meninggal pada tahun berikutnya. Kekayaan bersihnya diperkirakan 275,05 dollar AS (Rp 3,8 juta) atau di bawah 7.000 dollar AS (Rp 98,5 juta) menurut standar saat ini.

Wanita yang disebut oleh media sebagai "Nyonya Edison", menjelang akhir hidupnya, ia hanya pernah mengeluh, "Saya hanya minta maaf karena saya tidak bisa memiliki kesempatan sebaik para anak laki-laki, dan telah dimasukkan ke dalam perdagangan secara teratur."

Baca juga: Perempuan Berdaya: Diskriminasi Wanita Membuat Para Ilmuwan Ini Tidak Terkenal, Adakah yang Kamu Tahu?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Timeline
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com