Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden dan Wakil Presiden Azerbaijan Kunjungi Wilayah Bekas Pendudukan Armenia Hampir 3 Dekade

Kompas.com - 18/11/2020, 11:48 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

BAKU, KOMPAS.com - Presiden Azerbaijan dan ibu negara pada Senin mengunjungi wilayah yang baru saja dibebaskan dari pendudukan Armenia yang hampir selama 3 dekade.

Ilham Aliyev dan Mehriban Aliyeva, yang menjadi wakil presiden pertama negara itu, mengunjungi wilayah Fuzuli dan Jabrayil.

Melansir Daily Sabah pada Selasa (17/11/2020), Aliyeva membagikan beberapa klip video pendek di halaman Instagram-nya tentang presiden yang mengendarai mobil di wilayah-wilayah pembebasan, terutama di dekat perbatasan dengan Iran dan Sungai Aras.

Hikmet Hajiyev, asisten presiden Azerbaijan, juga membagikan rekaman Aliyev di Twitter.

"Presiden Ilham Aliyev dan Ibu Negara Mehriban Aliyeva berada di pusat Jabrayil setelah pembebasan," ujar Hajiyev di Twitter-nya.

"Semuanya rata dengan tanah. Besarnya vandalisme Armenia di luar imajinasi. Presiden Ilham Aliyev menekankan bahwa pekerjaan rekonstruksi habis-habisan akan dilakukan," terangnya.

Menunjuk ke rumah-rumah yang dihancurkan oleh Armenia sebelum ditinggalkan, Presiden Aliyev mengatakan bahwa dirinya memahami besarnya keganasan Armenia ketika dia melihat kehancuran itu.

"16 November akan tetap menjadi sebuah hari yang penting dalam hidup saya," ujar Aliyev.

"Di belakang sana terlihat pusat wilayah Jabrayil. Musuh mengancurkan seluruh infrastruktur. Mereka akan menjawab ini dalam pengadilan internasional," ucapnya dalam video yang diposting oleh media pemerintah.

Baca juga: Azerbaijan Minta Ganti Rugi 30 Tahun kepada Armenia atas Kerusakan di Karabakh


Azerbaijan, Armenia bertukar jenazah 200 pejuang

Kedua negara telah menukar 200 mayat dari mereka yang tewas dalam pertempuran memperebutkan wilayah Nagorno-Karabakh yang disengketakan, media pemerintah Rusia melaporkan pada Selasa (17/11/2020), mengutip Red Cross.

Mayat-mayat itu dipertukarkan di hadapan pasukan penjaga perdamaian Rusia, kata kepala Komite Palang Merah Internasional, Peter Maurer.

Namjn, seorang juru bicara Palang Merah yang menangani konflik Nagorno-Karabakh tidak mengkonfirmasi jumlah jenazah yang ditukarkan, tetapi mengatakan prosesnya dimulai pada pekan lalu.

Lebih dari 1.000 orang dilaporkan terbunuh dalam gejolak 6 pekan pertempuran antara Azerbaijan dan tetangganya, Armenia, di wilayah Nagorno-Karabakh.

Hubungan antara bekas republik Soviet di Azerbaijan dan Armenia telah tegang sejak 1991, ketika militer Armenia menduduki Nagorno-Karabakh, wilayah yang diakui sebagai bagian dari Azerbaijan, dan tujuh wilayah yang berdekatan.

Baca juga: Armenia Kalah Perang dari Azerbaijan, Nagorno-Karabakh Masuki Babak Baru

Bentrokan tahun ini meletus pada 27 September dan tentara Armenia melanjutkan serangannya terhadap pasukan sipil dan Azerbaijan selama 44 hari, bahkan melanggar 3 perjanjian gencatan senjata kemanusiaan.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com