Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Perang: Inilah 5 Perang Tersingkat, Ada yang Cuma 38 Menit

Kompas.com - 17/11/2020, 13:00 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Pertempuran yang juga disebut Perang Pembebasan Bangladesh ini dimulai dengan serangan udara Pakistan terhadap pangkalan udara India.

Pakistan menyerang beberapa lokasi di sepanjang perbatasan barat India, tetapi Angkatan Darat India berhasil mempertahankan pos mereka, bahkan merebut sekitar 15.010 km persegi wilayah Pakistan.

Baca juga: Kisah Perang: 7 Bunker Terbesar di Dunia, Ada Starbucks dan Bioskopnya

Tak sampai 2 minggu perang berkecamuk, pasukan Pakistan di Pakistan Timur menyerah kepada komando gabungan pasukan India dan Bangladesh, lalu Republik Rakyat Bangladesh didirikan.

Meski berlangsung singkat, jumlah korban tewas di perang Indo-Pakistani salah satu yang tertinggi di konflik India-Pakistan.

Jumlah tawanan perangnya juga terbanyak setelah Perang Dunia II, setelah menyerahnya lebih dari 90.000 personel militer dan warga sipil Pakistan.

Baca juga: Kisah Perang: Di Rumput yang Coklat, Sepak Bola Bangkitkan Denyut Nadi Aleppo

4. Perang Serbia-Bulgaria: 14 hari

Perang terpendek selanjutnya adalah perang Serbia-Bulgaria pada 14-28 November 1885, yang berakhir dengan kemenangan Bulgaria.

Jumlah korban di Bulgaria sekitar 550 orang, sedangka Serbia kehilangan 700-800 prajuritnya.

Kekalahan Serbia mendorong otoritas Austria-Hongaria mengancam akan melakukan pembalasan.

Baca juga: Kisah Perang: 10 Film yang Jadi Senjata Propaganda, Sudah Nonton?

Duta Besar Wina untuk Belgrade kemudian bertemu dengan perwira militer Bulgaria, dan menuntut agar agresi mereka segera dihentikan.

Austria-Hongaria mengancam akan menyerang jika tuntutan itu tidak dipenuhi, tapi tak lama kemudian gencatan senjata disepakati.

Setelah konflik seluruh Eropa diminta mengakui penyatuan Bulgaria, yang mulai berlaku pada 18 September 1885.

Baca juga: Kisah Perang: Momotaro, Anime yang Jadi Alat Propaganda Jepang di PD II

5. Perang Georgia-Armenia 1918: 24 hari

Perang ini berlangsung tak sampai sebulan tapi merenggut ratusan bahkan ribuan korban jiwa.

Republik Demokratik Armenia dan Republik Demokratik Georgia terlibat dalam konflik militer untuk menguasai provinsi yang dikenal sebagai Lori, Borchali, dan Javakheti.

Meski wilayah-wilayah itu diperebutkan, populasi di sana pada akhir 1800-an didominasi orang Armenia.

Baca juga: Kisah Perang: Tet Offensive, Hari Kelam Tentara Paman Sam di Vietnam

Sebelumnya provinsi-provinsi itu dalam kendali pasukan Ottoman, tetapi setelah mereka mundur Armenia dan Georgia langsung rebutan.

Perang Georgia-Armenia berlangsung pada 7-31 Desember 1918 tetapi tidak ada pemenangnya.

Setelah gencatan senjata diberlakukan, wilayah-wilayah yang diperebutkan itu ditempatkan dalam kendali bersama oleh Pemerintah Georgia dan Armenia.

Baca juga: Kisah Perang: Rahasia Taktik Dau Tranh yang Bungkam AS di Perang Vietnam

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com