WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Presiden Amerika Serikat ( AS) terpilih Joe Biden memperingatkan bahwa kemungkinan akan banyak orang yang tewas jika transisi pemerintahannya terus dihalangi oleh Donald Trump.
Berbicara di Delaware, Biden mengatakan untuk mengatasi wabah virus corona maka diperlukan koordinasi sebagaimana dilansir dari BBC, Senin (16/11/2020).
Dia menyebut penolakan Trump atas hasil pemilu AS dan tudingan adanya kecurangan dalam pilpres AS merupakan tindakan yang tidak bertanggung jawab.
Biden menggamit 306 electoral votes (suara elektoral), melebihi ambang batas 270 suara elektoral yang dibutuhkan untuk melenggang ke Gedung Putih.
Baca juga: Nasihat Obama kepada Trump: Akuilah Kalah dari Biden
Namun Trump berkeras menolak hasil pemilu. Bahkan pada Senin pagi waktu setempat, Trump kembali mentwit bahwa dia memenangi pilpres AS.
Tim Kampanye Trump meluncurkan banyak tuntutan di beberapa negara bagian untuk mengguggat hasil penghitungan suara.
Mantan Ibu Negara Michelle Obama menulis di Twitter dengan maksud menyindir Trump bahwa pemilu AS bukanlah permainan.
Administrasi Layanan Umum (GSA), badan pemerintah yang ditugaskan memulai proses transisi untuk presiden baru, belum mengakui Biden sebagai pemenang pilpres AS.
Baca juga: Jika Biden Dilantik Jadi Presiden AS, Kelompok Sayap Kanan Ini Bersumpah Tak akan Mengakuinya
Hal itu membuat tim Biden belum mendapat akses kepada Gedung Putih untuk memulai proses transisi pemerintahan.
Tim Biden dari Partai Demokrat mengatakan bahwa penolakan Trump untuk melakukan transisi juga berarti mereka telah dikecualikan dari perencanaan seputar strategi distribusi vaksinasi.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan