Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inspirasi Energi: Panas Bumi (1) Geotermal Masih Dimanfaatkan untuk Memasak di Negara-negara Ini

Kompas.com - 16/11/2020, 13:52 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Makanan tersebut didiamkan di lubang itu selama enam jam. Setelah itu, makanan menjadi matang lalu diangkat dan siap disantap.

Selain itu, di tempat lain di pulau itu, ada objek wisata yang menawarkan para wisatawan untuk menaruh panci berisi makanan ke dalam tanah yang beruap.

Baca juga: Inspirasi Energi: Benarkah Biodiesel Ramah Lingkungan?

Spanyol

Di Spanyol, ada sebuah restoran yang bernama El Diablo yang terletak di sebuah pulau bernama Lanzarote.

Dengan latar belakang Taman Nasional Timanfaya di Kepulauan Canary, restoran ini mengandalkan gunung berapi aktif yang menghasilkan uap panas.

Uap panas tersebut naik melalui lubang yang sudah dibuat dan berakhri pada tungku pemanggangan.

Di tungku itulah uap panas dari bumi keluar dan makanan mentah seperti daging dan ikan dipanggang.

Dilansir dari Daily Mail, uap panas dari energi pans bumi itu suhunya bisa mencapai 450 hingga 500 derajat celcius.

Restoran tersbeut didirikan pada dekade 1970-an dengan desain yang rumit oleh para insinyur dan arsitek.

Baca juga: Inspirasi Energi: Tahukah Kamu? Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Makin Diminati di Seluruh Dunia

Islandia

Di Islandia, tepatnya di kota kecil pinggir danau, Laugavautn, ada sebuah hidangan unik berupa roti yang dimasak dengan panas bumi.

Roti tersebut terbuat dari gandum dan dipanggang dengan energi panas bumi. Dilansir dari BBC, sebelum dipanggang, roti tersebut dibuat adonannya terlebih dahulu.

Setelah adonannya jadi, barulah adonan tersebut ditaruh di sebuah panci yang tertutup lalu di bawa ke luar rumah.

Di dekat danau, terdapat tanah yang beruap karena adanya aliran panas bumi dan di sanalah warga menggali tanah lalu muncullah buih air yang bergolak.

Pada lubang itulah panci yang berisi donan roti gandum tersebut ditaruh dan kembali menutup lubang itu dengan tanah.

Adonan dibiarkan di dalam lubang itu selama sekitar 24 jam. Setelah didiamkan selama 24 jam, barulah warga menggali lubang itu dan adonan tersebut sudah berubah menjadi roti.

Baca juga: Inspirasi Energi: Tahukah Kamu? Efisiensi Energi Bisa Kurangi Pemanasan Global

Selandia Baru

Di Selandia Baru, di desa dekat Kota Rotorua, orang-orang memanfaatkan sumber air panas untuk merebus jagung dan berbagai makanan tradisional.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com