Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terus Diterpa Tuntutan Reformasi Monarki, Raja Thailand Serukan Persatuan Nasional

Kompas.com - 15/11/2020, 05:49 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

BANGKOK, KOMPAS.com – Raja Thailand Maha Vajiralongkorn mengatakan kepada para pendukungnya tentang pentingnya persatuan nasional.

Hal itu dia sampaikan ketika dia meresmikan stasiun kereta bawah tanah pada Sabtu (14/11/2020) malam waktu setempat.

Pernyataannya tersebut keluar setelah para pengunjuk rasa menyambut iring-iringan mobil kerajaan saat melewati pusat ibu kota Thailand, Bangkok.

Sekitar 2.500 demonstran berkumpul di Monumen Demokrasi Bangkok pada Sabtu malam, melanjutkan aksi protes yang sudah berlangsung selama berbulan-bulan.

Mereka menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-o-cha dan menyerukan reformasi monarki sebagaimana silansir dari Channel News Asia.

Baca juga: Unjuk Rasa di Thailand Terus Berlanjut, 2.500 Pedemo Turun ke Jalan

Para pengunjuk rasa menutupi bagian tengah monumen, yang telah menjadi tempat berkumpulnya aksi protes, dengan kain yang berisi tulisan-tulisan protes.

“Kediktatoran dihancurkan, demokrasi akan langgeng,” teriak salah satu pengunjuk rasa yang memanjat bangunan setinggi 3 meter tersebut.

Saat iring-iringan mobil kerajaan yang membawa Raja Maha dan Ratu Suthida lewat, mereka langsung menghadap iring-iringan tersebut.

Setelah itu, para pengunjuk rasa memberi salam tiga jari seperti pada film Hunger Games, dan menyanyikan lagu kebangsaan untuk menunjukkan ketidakpuasan mereka terhadap monarki.

Setelah melewati para pengunjuk rasa, iring-iringan mobil kerajaan tiba di lokasi peresmian stasiun kereta bawah tanah yang baru.

Baca juga: Sekitar 200 Resor dan Hotel di Thailand Dibangun Ilegal di Lahan Pertanian

Di sana, Raja Maha disambut oleh ribuan loyalis kerajaan Thailand yang berpakaian serba kuning dan mengelu-elukannya.

Para loyalis kerajaan tersebut mengibarkan bendera nasional Thailand dan berseru “hidup raja!”.

“Dia menyuruh saya untuk menunjukkan kepada anak-anak betapa pentingnya persatuan negara,” kata salah satu loyalis kerajaan, Donnapha Kladbupha (48), yang sempat berfoto bersama raja.

Pihak Istana Kerajaan belum memberikan komentar sejak aksi protes dimulai. Namun dua pekan lalu, Raja Maha mengatakan bahwa para pengunjuk rasa masih dicintai dan Thailand adalah negeri kompromi.

"Berpikir baik, berbuat baik, berharap penuh, bertahan. Bersatulah menjadi rakyat Thailand," tulis Raja Maha di belakang foto dirinya dan Ratu Suthida yang dipegang oleh salah satu pendukungnya.

Baca juga: 190 Situs Porno Diblokir Pemerintah, Netizen Thailand Uring-uringan

Fokus awal protes yang dimulai pada bulan Juli tersebut adalah menyerukan pencopotan Prayuth.

Tetapi, seiring berjalannya waktu, para pengunjuk rasa berani menyerukan reformasi monarki, melanggar tabu lama untuk mengkritik institusi tersebut.

"Tanpa rakyat, pemerintah dan monarki tidak akan memiliki kekuasaan," kata Panusaya Sithijirawattanakul, salah satu pemimpin protes.

"Apakah mereka bersedia mundur selangkah atau menemukan konsensus yang bisa kita sepakati?" sambung Panusaya.

Baca juga: Ditanya Soal Aksi Demo Reformasi Monarki, Ini Jawaban Raja Thailand

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Hamas Rilis Video Perlihatkan Sandera Israel di Gaza, Ini Pesannya

Hamas Rilis Video Perlihatkan Sandera Israel di Gaza, Ini Pesannya

Global
Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Sejumlah Kampus AS

Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Sejumlah Kampus AS

Global
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Global
Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Global
AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

Global
[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

Global
Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Global
Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Global
Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Global
Wanita Ini Didiagnosis Mengidap 'Otak Cinta' Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Wanita Ini Didiagnosis Mengidap "Otak Cinta" Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Global
Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Global
Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Global
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Global
Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com