Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belgia Usir 5 Aktivis Sayap Kanan Asal Denmark yang Berencana Bakar Al Quran

Kompas.com - 13/11/2020, 20:40 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

BRUSSEL, KOMPAS.com - Pemerintah Belgia mengusir lima aktivis sayap kanan asal Denmark dan melarang mereka masuk ke negara tersebut selama setahun setelah rencana mereka untuk membakar Al Quran terungkap.

Tak hanya berencana membakar Al Quran, mereka juga dituduh hendak melakukan aksi tersebut di daerah pemukiman di Kota Brussels yang didominasi warga Muslim.

Menteri Suaka Belgia, Sammy Mahdi, menyebut mereka merupakan ancaman serius bagi ketertiban umum.

Menurut halaman Facebook mereka, kelima individu itu adalah rekan dari politisi sayap kanan Denmark, Rasmus Paludan.

Baca juga: Seorang Aktivis Wanita Robek Al Quran, Demo Anti-Islam Berujung Ricuh di Oslo

Paludan diusir dari Perancis pada Rabu (11/11/2020) lalu setelah mengutarakan niatnya untuk membakar Al Quran di Paris.

Awal tahun ini, dia dipenjara selama sebulan di Denmark atas serangkaian pelanggaran, termasuk mengunduh video anti-Islam di platform media sosial Partai Stram Kurs.

Kepolisian Belgia mencurigai kelima orang tersebut berencana membakar Al Quran di distrik Molenbeek-Saint-Jean di Brussels, menurut laporan media setempat. Daerah itu merupakan wilayah permukiman komunitas Maroko yang besar.

Kelima orang itu diinterogasi oleh polisi yang kemudian meneruskan kasus tersebut ke kantor kejaksaan, menurut seorang sumber yang berbicara kepada kantor berita AFP.

Baca juga: Unggah Parodi Surah Corona seperti Al Quran di Facebook, Blogger Ini Divonis 6 Bulan Penjara

Mahdi, yang merupakan anak dari seorang pengungsi asal Irak, menyambut baik penangkapan dan pengusiran kelima warga Denmark itu.

"Mereka diperintahkan untuk segera meninggalkan negara ini, dan mereka melakukannya," tulis pernyataan dari kantornya yang mengutip ucapan Mahdi.

"Izin mereka untuk menetap ditolak karena orang-orang tersebut merupakan ancaman serius bagi ketertiban umum di Belgia," sambungnya.

Pernyataan itu tidak menyebut nama Paludan tetapi mengatakan bahwa seorang pria lain baru-baru ini ditangkap di Perancis atas alasan yang sama.

Baca juga: PCINU Inggris Siap Bantu Terjemahkan Al Quran ke Bahasa Romania

Dalam sebuah unggahan di Facebook pada 30 Oktober, Paludan mengatakan dia telah memberi tahu konsulat Perancis di Kopenhagen bahwa dia akan membakar Al Quran di Arc de Triomphe di Paris pada 11 November.

"Dalam masyarakat kami, yang sudah sangat terpolarisasi ini, kami tidak membutuhkan orang yang datang untuk menyebarkan kebencian," sambung Mahdi.

Pada Agustus, pendukung Paludan di Kota Malmo di Swedia selatan membakar Al Quran, kejadian yang kemudian memicu protes disertai kekerasan dan bentrokan dengan polisi.

Baca juga: Media Perancis Ulas Hukuman Lantunkan Ayat Suci Al Quran bagi Pelanggar Social Distancing

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com