Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wacana Joe Biden Akhiri Dukungan AS kepada Arab Saudi dalam Perang di Yaman

Kompas.com - 12/11/2020, 17:09 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Aljazeera

Ulrichsen mengatakan kebijakan baru terhadap Arab Saudi ini akan meluas ke penjualan senjata.

“Mengingat bahwa penasihat di sekitar Biden telah mempertahankan komitmen untuk membantu mempertahankan Arab Saudi dari musuh regional, saya membayangkan akan ada lebih banyak fokus untuk memastikan bahwa setiap penjualan senjata akan bersifat defensif daripada ofensif,” kata Ulrichsen.

Seperempat dari penjualan senjata AS dalam 5 tahun antara 2014 dan 2019 didistribusikan ke Arab Saudi.

Menurut Stockholm International Peace Resesarch Institute, ada kenaikan penjualan 7,4 persen pada 2010-2014.

Arab Saudi memulai keterlibatan militernya dalam perang di Yaman pada Maret 2015.

Baca juga: Mirip dengan di Indonesia, Ini Tantangan Joe Biden jika Jadi Presiden AS

Peran AS dalam perang Yaman

Selain miliaran dollar AS dalam penjualan senjata, AS memberikan dukungan logistik dan intelijen untuk upaya perang Saudi di Yaman.

Pada April 2019, resolusi bipartisan untuk mengakhiri keterlibatan Amerika dalam perang disahkan oleh kedua majelis Kongres, tapi Trump melayangkan veto resolusi tersebut.

Pada saat itu, presiden membela tindakannya dengan mengatakan perdamaian di Yaman hanya bisa datang melalui "penyelesaian yang dinegosiasikan".

Pertanyaannya sekarang adalah apakah Biden akan lebih beruntung dalam menghasilkan solusi.

"Saya pikir pemerintahan Biden dapat memiliki dampak yang sangat positif dalam mengakhiri perang di Yaman," kata Gregory Johnsen, mantan anggota Panel Ahli Dewan Keamanan PBB untuk Yaman.

"Memang, AS mungkin satu-satunya negara, yang jika memang berniat, dapat memberikan tekanan diplomatik yang cukup pada Arab Saudi untuk mengakhiri perang di Yaman," lanjut Johnsen.

Namun, mengakhiri keterlibatan Saudi di Yaman tidak berarti konflik yang lebih luas di negara itu akan berakhir.

"Mengakhiri perang yang dipimpin Saudi di Yaman adalah langkah pertama, tetapi langkah berikutnya dan yang jauh lebih sulit adalah mengakhiri perang saudara Yaman dan menyatukan kembali negara," kata Johnsen.

Baca juga: Trump dan Partai Republik Tolak Proses Transisi ke Biden

Selain Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, perang di Yaman melibatkan banyak sekali pihak yang bertikai, termasuk pemerintah yang diakui secara internasional, pemberontak Houthi sekutu Iran, dan Dewan Transisi Selatan separatis.

Pertempuran di negara itu telah meningkat selama beberapa bulan terakhir dengan Houthi maju ke Marib, basis kekuatan pemerintah Yaman di utara negara itu, dan rumah bagi populasi besar pengungsi internal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Hamas Rilis Video Perlihatkan Sandera Israel di Gaza, Ini Pesannya

Hamas Rilis Video Perlihatkan Sandera Israel di Gaza, Ini Pesannya

Global
Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Sejumlah Kampus AS

Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Sejumlah Kampus AS

Global
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Global
Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Global
AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

Global
[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

Global
Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Global
Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Global
Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Global
Wanita Ini Didiagnosis Mengidap 'Otak Cinta' Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Wanita Ini Didiagnosis Mengidap "Otak Cinta" Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Global
Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Global
Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Global
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Global
Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com