WASHINGTON, KOMPAS.com - Keamanan nasional Amerika Serikat dapat berisiko disusupi musuh ketika proses transisi jabatan tidak berjalan, setelah hasil pemilihan presiden digambarkan.
Dalam pilpres 2020, Donald Trump sebagai calon presiden petahana tidak mengambil sikap yang sama seperti pendahulunya, yang secara terbuka mengakui kekalahan.
Pada pilpres AS 2000, Al Gore adalah capres dari pemerintahan petahana yang saat itu menjabat sebagai wakil presiden dari Bill Clinton, yang sudah tidak dapat mencalonkan diri lagi setelah 2 periode menjabat.
Al Gore dari Demokrat, saat itu berhadapan dengan George W. Bush, capres dari Partai Republik.
Setelah hasil pemilihan diumumkan dan nama Bush yang keluar sebagai pemenang, baik Gore dan Clinton menerima secara terbuka.
Clinton segera menyambut Bush dan sesuai prosedur ia membukakan laporan ulta-rahasia dari intelijen paling sensitif bangsanya, yang disebut sebagai President's Daily Brief (PDB).
Baca juga: Jajak Pendapat: 80 Persen Rakyat AS Setuju Joe Biden Menang Pilpres
Pakar keamanan dan intelijen nasional berharap Trump dapat mengubah pikirannya saat ini, dengan alasan perlunya presiden yang akan datang untuk sepenuhnya siap menghadapi masalah keamanan nasional apa pun pada Hari Pertama.
"Musuh kita tidak menunggu transisi terjadi," kata mantan perwakilan Republik Michigan Mike Rogers, yang adalah ketua komite intelijen DPR, seperti yang dilansir dari Associated Press pada Kamis (12/11/2020).
“ Joe Biden harus menerima President's Daily Brief mulai hari ini. Dia perlu tahu apa saja ancaman terbaru dan mulai merencanakannya. Ini bukan tentang politik, ini tentang keamanan nasional," tandasnya.
Para musuh AS dapat mengambil keuntungan dari masa transisi kepresidenan Amerika yang bermasalah dan masalah-masalah asing utama yang akan membebani Biden di awal ia masuk ke Ruang Oval, kantor kepresidenan.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan