Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PM Kanada Tak Akan Tunduk pada Tekanan China untuk Bebaskan Anak Pendiri Huawei

Kompas.com - 12/11/2020, 07:44 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

OTTAWA, KOMPAS.com - Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menegaskan, dia tak bakal tunduk pada tekanan China untuk membebaskan anak pendiri Huawei, Meng Wanzhou.

Meng yang juga petinggi raksasa telekomunikasi itu ditangkap pada Desember 2018 saat berada di Vancouver atas permintaan AS.

Kasus itu membuat hubungan China dan Kanada memburuk, di mana beberapa hari kemudian Beijing mengumumkan penahanan Michael Kovrig dan Michael Spavor.

Baca juga: Petinggi Huawei Berniat Melawan Sidang Ekstradisinya ke AS

Oleh pihak Barat, langkah yang dilakukan "Negeri Panda" dianggap sebagai bentuk pembalasan karena Meng Wanzhou hendak diekstradisi ke AS.

Dalam wawancara dengan Financial Times, Trudeau mengemukakan Beijing terus berpikir mereka bisa mendapatkan apa yang mereka inginkan melalui tekanan.

Namun seperti dilansir AFP Rabu (11/11/2020), PM Kanada sejak 2015 itu menuturkan bahwa pemerintahannya takkan tumbang hanya karena ditekan seperti itu.

"Kami tak percaya dengan diplomasi koersif. Kami sangat yakin jika Anda mneyerah pada tekanan, maka Anda bisa dicap buruk untuk waktu yang lama," kata dia.

Pada Senin (9/11/2020), Justin Trudeau mulai membahas isu dua warganya ditahan dengan presiden terpiluh AS, Joe Biden via telepon.

Kepada awak media, Trudeau yakin Washington bakal terus menekan China untuk membebaskan dua warganya dan menyebut sikap agresif itu takkan berhasil.

Sementara dari Beijing, juru bicara kementerian luar negeri Wang Wenbin menyebut penahanan Ottawa atas Meng tidak berdasar.

Sebab, putri dari pendiri Huawei Ren Zhengfei itu dianggap tidak melanggar hukum apa pun di Kanada sehingga tak pantas ditahan.

Di sisi lain, Wang terus bersikeras bahwa Michael Kovrig dan Michael Spavor pantas ditahan karena "mengancam keselamatan nasional mereka".

Meng yang juga Chief Financial Officer Huawei diincar oleh AS atas tuduhan penipuan berkenaan dia berbisnis dengan Iran, yang jelas melanggar sanksi.

Ekstradisi Meng Wanzhou dijadwalkan bakal dieksekusi pada April 2021.

Baca juga: Kontrasnya Tempat Penahanan Petinggi Huawei dengan Warga Kanada di China

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Global
AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

Global
[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

Global
Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Global
Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Global
Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Global
Wanita Ini Didiagnosis Mengidap 'Otak Cinta' Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Wanita Ini Didiagnosis Mengidap "Otak Cinta" Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Global
Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Global
Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Global
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Global
Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Global
Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Global
Bandung-Melbourne Teken Kerja Sama di 5 Bidang

Bandung-Melbourne Teken Kerja Sama di 5 Bidang

Global
Mengenal Batalion Netzah Yehuda Israel yang Dilaporkan Kena Sanksi AS

Mengenal Batalion Netzah Yehuda Israel yang Dilaporkan Kena Sanksi AS

Global
Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com