Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Mungkin akan Dilakukan Donald Trump jika Tak Lagi Jadi Presiden AS?

Kompas.com - 11/11/2020, 22:48 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Editor

Jaringan televisi yang mungkin tertarik bekerja sama adalah One American News Network (OANN) atau Newsmax.

OANN merupakan jaringan televisi favorit presiden dan sebaliknya.

Christopher Ruddy, CEO Newsmax, saluran televisi konservatif, pernah dijuluki "Pembisik Trump" oleh Washington Post.

Mungkin akan ada media lain atau bisnis hiburan.

Presiden AS kerap menandatangani kerja sama pembuatan buku.

Barack dan Michelle Obama menekan kesepakatan bersama yang nilainya memecahkan rekor, yaitu dilaporkan mencapai 65 juta dollar AS (sekitar Rp 917 miliar) - walaupun jumlah itu jarang dicapai.

George W Bush dilaporkan menerima 10 juta dollar AS (Rp 141 miliar) sebagai uang muka atas memoirnya.

Pasangan Obama juga menandatangani perjanjian produksi jutaan dolar dengan Netflix, dan pasangan Bill dan Hillary Clinton menjalin kontrak untuk acara podcast.

Baca juga: Biden Sebut Trump Memalukan karena Menolak Hasil Pilpres AS

Masa pensiun sesudah menjadi presiden

Trump akan menikmati uang pensiun - dan banyak tunjangan lainnya- ketika tak menjabat lagi nanti.

Akta Mantan Presiden yang dibuat pada tahun 1958 untuk "menjaga kehormatan" presiden, memberikan berbagai tunjangan, termasuk dana pensiun tahunan yang ditetapkan sebesar US$207.800 pada 2017.

Mantan presiden juga berhak mendapat pengawalan sepanjang hidup dari Secret Serviceatau Dinas Rahasia, tunjangan kesehatan, dan fasilitas pengurusan perjalanan dan biaya menggaji pegawai.

Jadi dengan usia sekarang 74 tahun, Trump dapat memilih untuk menikmati masa pensiunnya.

Ia dapat mencurahkan hari-harinya untuk kepentingan kemanusiaan, mendongkrak pendapatannya dengan menjadi pembicara dan merencanakan perpustakaan kepresidenannya, yaitu arsip dan museum dari seorang presiden dan pemerintahannya, yang biasanya dibangun di negara bagian asalnya.

Baca juga: Biden Siapkan Pemerintahan Transisi, Trump Lanjutkan Gugatan Hukum

Trump dapat mengisi waktu luangnya untuk bersantai dan bermain golf di Florida, tepatnya di Mar-a-Lago, rumah peristirahatannya di Palm Beach.

Namun menurut Profesor Calkins, Trump kemungkinan besar tidak akan tinggal diam.

"Donald Trump sebagai kepribadian kemungkinan tidak akan menghilang dan saya pikir kita akan tetap menyaksikan merek Trump di dunia," jelasnya.

Pada Oktober, Trump bahkan berspekulasi bahwa, jika kalah pemilihan ia akan merasa begitu sedih sekali sehingga "mungkin saya akan pergi ke luar negeri. Saya tidak tahu".

Baca juga: Mengapa Trump Pecat Menhan AS Saat Masa Berkuasanya Tinggal 72 Hari Lagi?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com