Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilu Myanmar: Partai NLD yang Dipimpin Aung San Suu Kyi Klaim Kemenangan

Kompas.com - 10/11/2020, 09:50 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Tetapi di antara orang-orang sebangsanya, dia berhasil mempertahankan citra yang dia bangun selama beberapa dekade sebagai pejuang demokrasi yang melawan kediktatoran militer.

Di luar Myanmar, reputasinya merosot atas kegagalannya membela hak asasi manusia (HAM) minoritas Muslim Rohingya di negara itu.

Pendukungnya dari luar negeri terkejut bahwa Suu Kyi tidak melakukan apa pun mengenai kampanye aksi militer Myanmar pada 2017 yang memaksa sekitar 740.000 Rohingya melarikan diri melintasi perbatasan ke negara tetangga Bangladesh.

Tetapi masalah itu hanya menjadi masalah kecil bagi sebagian besar pemilih, karena prasangka mendalam terhadap etnis Rohingya.

Sebagian besar rakyat Myanmar menilai etnis Rohingya sebagai kelompok imigran ilegal dari Asia Selatan. Padahal keluarga mereka telah tinggal di Myanmar selama beberapa generasi.

Baca juga: Caleg di Myanmar Ini Merayu Pemilih dengan Sembako Murah

Hanya sedikit di antara etnis Rohingya yang memiliki kewarganegaraan atau hak sipil, termasuk hak untuk memilih.

Suu Kyi, dalam beberapa bulan terakhir, telah memproyeksikan citra kepemimpinan yang kuat di media pemerintah dan dalam penampilan media sosial yang disiarkan langsung saat Myanmar berjuang melawan lonjakan infeksi virus corona.

Pada saat yang sama, banyak kampanye konvensional, seperti demonstrasi massa, tidak dilakukan karena adanya pembatasan yang diberlakukan untuk mengendalikan penyebaran virus corona.

Lebih dari 90 partai ikut serta dalam pemilu Myanmar dan 37 juta orang berhak memberikan suara, termasuk 5 juta pemilih pemula.

Pada 2015, NLD meraih kemenangan telak, memberikannya kursi mayoritas di parlemen dan mengakhiri lebih dari lima dekade pemerintahan junta militer.

Baca juga: Jelang Pemilu Myanmar, Aung San Suu Kyi Klaim Covid-19 Terkendali di Yangon

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com