Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Joe Biden Menang Pilpres AS, Bagaimana Transisi Pemerintahan Akan Berjalan?

Kompas.com - 09/11/2020, 15:51 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Kemenangan Joe Biden di pilpres AS (pemilihan presiden Amerika Serikat) akan berdampak transisi pemerintahan di Gedung Putih.

Transisi ini harus dipersiapkan Biden dengan matang, di sela waktu 2 bulan antara Hari Pemilihan dengan Hari Pelantikan usai menang pemilu AS.

Lalu bagaimana transisi pemerintahan di AS akan berjalan? Berikut penjelasannya yang dirangkum dari AFP pada Sabtu (31/10/2020).

Baca juga: Restoran Mi di China Gembira Biden Menang Pilpres AS: Kami Teman Lama

1. Apa yang terjadi selama transisi?

Dalam masa trasisi kepresidenan, tim baru yang memasuki Gedung Putih tidak langsung diberikan kunci-kunci ruangan, tetapi bisa mulai mengambil alih kekuasaan dari pemerintahan sebelumnya.

Martin Anderson penulis Revolution: The Regan Legacy menyebut proses itu "kekacauan yang lezat".

Center for Presidential Transition memiliki panduan bagi tim pemerintahan baru untuk bekerja, antara lain:

  • Memilih staf Gedung Putih dan untuk Kantor Eksekutif Presiden.
  • Membuat lebih dari 4.000 jadwal pertemuan presiden, yang 1.200 di antaranya membutuhkan konfirmasi Senat.
  • Mempelajari seluk beluk lebih dari 100 agen federal.
  • Mempersiapkan 100 hari pertama pemerintahan baru.

Sebelum Hari Pemilihan atau pilpres Amerika Serikat, Biden sudah menyiapkan penggalangan dana dan tim transisi agar saat menjabat bisa langsung tancap gas.

Menurut Politico, kubu Biden berharap bisa mengumpulkan 7 juta dollar AS (Rp 98,5 miliar) pada Hari Pemilihan, dan setidaknya 350 orang saat Hari Pelantikan pada Januari 2021.

Baca juga: Biden Menang, Trump Ngotot Tolak Hasil Pilpres AS

2. Apa yang akan dilakukan Trump?

Analis politik senior Larry Sabato di University of Virginia berkata, yang akan dilakukan Trump tergantung seberapa besar margin kemenangan Joe Biden di pemilu Amerika Serikat.

"Jika Trump kalah dengan margin besar, dia tidak bisa berbuat banyak untuk menyerahkan kekuasaan ke Biden," terangnya pada AFP.

Akan tetapi jika marginnya tipis bisa jadi Trump akan melancarkan protes bahkan mungkin berujung kerusuhan.

Saat ini penghitungan suara pilpres Amerika Serikat masih berlangsung di beberapa negara bagian, dan Biden unggul dengan 290 suara elektoral berbanding 214 milik Trump.

Masih menjadi pertanyaan besar apa yang akan dilakukan Trump dalam 77 hari terakhirnya di Gedung Putih. Jika menengok ke belakang, para presiden sebelumnya banyak memberi pengampunan kontroversial dan pada masa-masa itu mereka disebut "bebek lumpuh".

Baca juga: Pilpres AS: Jalan Terjal Transisi Kekuasaan dari Donald Trump kepada Joe Biden...

3. Tradisi dan ketegangan

Undang-undang AS menetapkan bahwa presiden selanjutnya harus punya akses yang luas ke apa pun yang dibutuhkan selama transisi. Masalahnya, beberapa di antaranya tergantung pada niat baik pemerintahan sebelumnya yang lengser, terutama sang presiden sendiri.

Terkadang panasnya masa kampanye dan pemilu tidak mudah dilupakan begitu saja.

Salah satu kisah unik kala masa transisi adalah saat pergantian kekuasaan dari Bill Clinton ke George W Bush pada akhir 2000 dan awal 2001. Huruf "W" dirusak atau dihapus dari banyak keyboard komputer Gedung Putih.

Tapi saat Bush menyerahkan Oval Office ke Barack Obama pada 2009, transisi berjalan mulus dan ramah meski haluan politik mereka berseberangan. Memang penyerahan kekuasaan akan lebih lancar jika presiden sebelumnya menjabat di dua periode.

Baca juga: Joe Biden Menang Pemilu Amerika Serikat, Apa yang Perlu Kamu Ketahui?

"Ketika seorang presiden melakukan perencanaan transisi pada akhir delapan tahun masa kepresidenan, lebih mudah untuk memulai perencanaan jauh-jauh hari sebelumnya," urai Martha Kumar kepala White House Transition Project.

"Kemudian, itu menjadi bagian dari warisan presiden sebelumnya sehingga dia punya citra melakukan pekerjaan dengan baik."

Di kalangan presiden dengan satu periode jabatan, George HW Bush termasuk yang paling lapang dada dan suportif ketika menyerahkan kekuasaannya ke Clinton.

Suratnya kepada Demokrat yang mengalahkannya kerap disebut salah satu surat paling elegan dan ramah.

Baca juga: Joe Biden dan Lima Alasan di Balik Kemenangan dalam Pemilu Amerika Serikat

"Dear Bill... Saya berharap Anda sangat bahagia di sini. Saya tidak pernah merasakan kesepian yang diceritakan beberapa presiden," tulis Bush.

"Saya bukan termasuk orang yang bagus memberi nasihat, tapi jangan biarkan kritik membuatmu patah semangat atau mendorongmu keluar jalur."

"Kesuksesan Anda sekarang adalah kesuksesan negara kita. Saya mendukungmu. Semoga berhasil."

Lalu apa yang akan dilakukan Trump? Apakah dia juga bakal menulis surat untuk Biden atau mengatakan sesuatu?

Baca juga: Joe Biden Menang Pemilu AS, Ini 5 Strateginya Kalahkan Donald Trump

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com