WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Joe Biden bakal menghadapi pandemi virus corona dan masalah-masalah lain yang menantinya.
Biden dinyatakan sebagai pemenang pilpres AS. Sementara calon presiden (capres) petahana Donald Trump berencana menggelar penggalangan aksi untuk menantang hasil pemilu AS.
Sehari setelah Biden meraup electoral vote (suara elektoral) yang cukup untuk membawanya ke kursi kepresidenan AS, Trump tidak menunjukkan tanda-tanda untuk menyerah.
Bahkan, banyak sekutunya dari Partai Republik di Kongres AS juga tidak mengakui kemenangan Biden dalam pilpres AS.
Sebaliknya, Trump akan mengadakan serangkaian penggalangan aksi untuk membangun dukungan dalam perjuangannya melawan pilpres AS melalui jalur hukum.
Baca juga: Melania Trump Bujuk Suaminya untuk Terima Kemenangan Joe Biden
Juru Bicara Tim Kampanye Trump, Tim Murtaugh, mengkonfirmasi kabar tersebut pada Minggu (8/11/2020) sebagaimana dilansir dari Reuters.
Trump juga membuat tim untuk menuntut penghitungan ulang di beberapa negara bagian.
Mereka juga terus menuding kecurangan dalam pemungutan suara dengan dalih ada nama-nama orang yang sudah tewas namun masih memberikan suaranya dalam pemilu AS.
Kendati demikian, Murtaugh tidak mengatakan kapan penggalangan aksi yang dimaksid Trump tersebut akan dilakukan.
Di sisi lain, petugas pemilu AS negara bagian mengatakan tidak ada penyimpangan yang signifikan dalam pemungutan suara, dan klaim yang dilontarkan Trump belum menghasilkan bukti adanya aktivitas ilegal.
Baca juga: Viral Foto Sampul Majalah TIME... to go Bergambar Trump, Ini Faktanya...
Menurut penghitungan Associated Press, Biden meraup 290 suara elektoral, melampaui 270 suara elektoral yang dibutuhkan untuk melenggang ke Gedung Putih.
Sementara itu, Trump memperoleh 214 suara elektoral.
Setelah Biden menyampaikan pesan persatuan dan konsiliasi dalam pidatonya di Delaware pada Sabtu (7/11/2020), Tim Kampanye Biden membuat rencana untuk mengatasi krisis kesehatan dan ekonomi di AS.
Wakil Manajer Tim Kampanye Biden, Kate Bedingfield, mengatakan timnya akan meluncurkan satuan tugas (satgas) virus corona pada Senin (9/11/2020).
Satgas tersebut akan dipimpin oleh mantan Ahli Bedah Umum Vivek Murthy dan mantan Komisaris Administrasi Makanan dan Obat AS (FDA) David Kessler.