LONDON, KOMPAS.com – Pandemi Covid-19 telah berdampak pada berkurangnya produksi dan penayangan film-film Indonesia. Upaya promosi film Indonesia agar dapat menjangkau pasar luar negeri pun turut terkena imbasnya.
Keterbatasan itulah yang mengemuka dalam acara diskusi online bertajuk Talk on Indonesia: Indonesian Films During the Pandemic yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) London, Jumat (6/11/2020), pekan lalu.
"Permintaan akan film Indonesia tidak akan tumbuh kalau kita tidak bangun literasi," kata Direktur Perfilman, Musik, dan Media Baru Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ( Kemdikbud) RI, Ahmad Mahendra.
Dalam diskusi tersebut, Ahmad bersama dengan dua pegiat film Indonesia, Budi Irawanto dari Asosiasi Dokumenteris Nusantara sekaligus dari Universitas Gadjah Mada dan Ekky Imanjaya dari Universitas BINUS, berbagi pandangan dan pengalaman mereka untuk menggenjot kembali kehadiran film Indonesia untuk menjangkau pasar asing.
Baca juga: KBRI London Ajak Mahasiswa Diaspora Berkontribusi Bangun Bangsa
Ahmad mengungkapkan bahwa Indonesia belum memiliki skema distribusi film yang mudah diakses oleh masyarakat sebagaimana rilis yang diterima oleh Kompas.com.
Selama ini, film-film Indonesia, baik yang komersial maupun independen, terbantu berkat penyelenggaraan festival film di berbagai tempat.
Untuk itu, Kemdikbud RI berencana untuk mengembangkan jejaring pameran dan apresiasi film di Indonesia berupa Cultural Hub, yaitu ruang aktivitas kebudayaan warga di lingkungan-lingkungan terkecil dan dimotori oleh komunitas setempat.
Ahmad lebih lanjut memaparkan program-program yang dilaksanakan Kemdikbud RI untuk merespons kondisi perfilman di masa pandemi Covid-19.
Baca juga: Bantu WNI di New Normal Italia, KBRI Roma Adakan Warung Konsuler
Program-prpgram tersebut seperti kerja sama penayangan film dengan Perwakilan RI di luar negeri termasuk di Maroko dan Vietnam, serta program Indonesiana Films untuk peningkatan kapasitas sineas Indonesia dengan menghadirkan pengajar yang berpengalaman di Hollywood, Amerika Serikat (AS).
Sementara itu, Budi mengamati bahwa di tengah pandemi virus corona, dorongan untuk merekam kejadian di sekitar senantiasa menyala di kalangan pembuat film dokumenter untuk membangun pengetahuan kolektif.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan