Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump vs Biden: Aneka Skenario Kemenangan Tunggu Pembuktian Hasil Pemilu

Kompas.com - 04/11/2020, 14:35 WIB
Ericssen,
Palupi Annisa Auliani

Tim Redaksi

Sangat kecil kemungkinan Biden dapat memenangkan Ohio atau Iowa jika dia gagal mengamankan trio Rust Belt.

Dengan asumsi semua negara bagian plus suara Ibu Kota yang didapat Hillary pada 2016 bisa dimenangi lagi, Biden masih dapat kembali ke Gedung Putih dengan mengusai Sun Belt—meski kehilangan Rust Belt—lewat beberapa kombinasi ini: 

  • Memenangkan Florida akan memberikan 271 electoral votes kepada Biden
  • Memenangkan Carolina Utara, Arizona, Georgia, dan Florida akan memberikan 313 electoral votes
  • Memenangkan Carolina Utara, Arizona, Georgia, akan memberikan 284 electoral votes
  • Memenangkan Carolina Utara dan Georgia akan memberikan 273 electoral votes

Jalur keempat: skenario menang mutlak

Biden saat ini unggul dua digit di survei suara nasional. Keunggulan dua digit ini dapat berpotensi menjadi kemenangan sangat telak jika mayoritas undecided voters yang saat ini sekitar 5 persen populasi rakyat pemilik hak pilih menjatuhkan pilihan ke Biden.

Baca juga: Siapa Bilang Presiden AS Dipilih Langsung oleh Rakyat?

Kemenangan telak bisa dicapai Biden bila dia menyapu kemenangan di 11 swing state—dari tiga kelompok wilayah, yaitu Rust Belt, Sun Belt, dan Distrik Kongresional.

Jika seluruh kemenangan di swing state digabung dengan kepastian menjaga suara dari negara bagian yang dimenangi Hillary Clinton pada Pilpres 2016, Biden akan mengumpulkan 375 vote di Pilpres AS 2020.

Bahkan, suami Jill Biden itu juga disebut berpotensi memenangi Texas dalam skenario landslide.

Texas adalah basis kuat Partai Republik. Namun, sejak Pemilu Midterm 2018, Partai Demokrat menang di sejumlah distrik DPR dan DPRD yang memunculkan ada perubahan situasi dan peta politik di Texas.

Bukanlah kejutan jika Texas menjadi swing state pada pilpres AS ke depannya. Skenario dengan melibatkan kemenangan di Texas bakal memberikan kemenangan terbesar bagi Demokrat di Electoral College—proses pemilu yang menghitung electoral vote—dalam 32 tahun terakhir, yaitu dengan 413 poin electoral vote.

Perhitungan sementara

Sejumlah lembaga dan media massa menggelar pemantauan langsung atas perhitungan hasil popular vote di Pilpres AS 2020. Hasil resmi masih harus menjalani berbagai tahapan.

Baca juga: Pilpres Amerika: Jadwal, Pengumuman, dan Waktu Pelantikan Presiden

Tiga di antaran banyak media yang melakukan itu adalah New York Times di link ini, Associated Press yang laporannya bahkan muncul langsung di bagian teratas mesin pencari, dan Financial Times di link ini

Hingga Rabu (4/11/2020) pukul 14.30 WIB, Biden masih unggul atas Trump dengan 225 vote berbanding 213 vote. Akan seperti apakah hasil akhir yang didapat? Mari kita simak bersama.... 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Global
Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Global
Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Global
Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Global
[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

Global
Atas Usul Indonesia, UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan

Atas Usul Indonesia, UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan

Global
Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Global
Putin Tak Berencana Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Konser Moskwa

Putin Tak Berencana Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Konser Moskwa

Global
WHO Soroti Peningkatan Cyberbullying, Pengaruhi 1 dari 6 Anak Sekolah

WHO Soroti Peningkatan Cyberbullying, Pengaruhi 1 dari 6 Anak Sekolah

Global
TikTok Larang Influencer Australia Promosikan Produk Kantong Nikotin

TikTok Larang Influencer Australia Promosikan Produk Kantong Nikotin

Global
Otoritas Palestina Umumkan Kabinet Baru, Respons Seruan Reformasi

Otoritas Palestina Umumkan Kabinet Baru, Respons Seruan Reformasi

Global
Kisah Kota Emas Gordion di Turkiye dan Legenda Raja Midas

Kisah Kota Emas Gordion di Turkiye dan Legenda Raja Midas

Global
Penembakan Massal Konser Moskwa, Apakah Band Picnic Sengaja Jadi Sasaran?

Penembakan Massal Konser Moskwa, Apakah Band Picnic Sengaja Jadi Sasaran?

Global
AS Abstain dalam Resolusi DK PBB soal Gaza, Hubungan dengan Israel Retak?

AS Abstain dalam Resolusi DK PBB soal Gaza, Hubungan dengan Israel Retak?

Global
Pesan Paskah Raja Charles III Setelah Didiagnosis Kanker

Pesan Paskah Raja Charles III Setelah Didiagnosis Kanker

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com