LONDON, KOMPAS.com – Perdana Menteri Inggris Boris Johnson secara resmi mengumumkan bahwa Inggris kembali menerapkan lockdown untuk kedua kalinya.
Johnson mengumumkan keputusan lockdown tersebut pada Sabtu (31/20/2020) sore waktu setempat sebagaimana dilansir dari Reuters.
Lockdown di Inggris akan dimulai pada Kamis (5/11/2020) dini hari waktu setempat hingga 2 Desember.
Keputusan itu diambil setelah kasus Covid-19 di Britania Raya mencapai 1 juta kasus dan adanya gelombang kedua infeksi virus corona.
Baca juga: Insinyur Muda Indonesia di Inggris Siap Bantu Tangani Covid-19 di Tanah Air, Ini Programnya
Angka kematian di Inggris akibat Covid-19 adalah yang tertinggi di Eropa dengan penambahan kasus perhari mencapai 20.000 kasus.
Para ilmuwan memperingatkan bahwa skenario "terburuk" dengan 80.000 kematian mungkin dapat terlampaui.
Selama lockdown, rakyat Inggris hanya diizinkan meninggalkan rumah untuk alasan tertentu seperti bersekolah, bekerja, olah raga, berbelanja kebutuhan, dan membeli obat-obatan.
“Kita harus bertindak sekarang,” kata Johnson, diapit oleh Kepala Petugas Medis Inggris Chris Whitty dan Kepala Penasihat Ilmiah Pemerintah Inggris Patrick Vallance.
Baca juga: Inggris Lockdown Lagi, Premier League Dipastikan Tetap Lanjut
Johnson menambahkan jika lockdown tidak segera diterapkan, dia khawatir jumlah kematian di Inggris akan terus meningkat.
Selain itu, pemerintah Inggris akan menghidupkan kembali skema subsidi upah darurat virus corona.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan