Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bunker Sonnenberg. Persiapan Swiss dari Perang Dunia 3

Kompas.com - 01/11/2020, 15:51 WIB
Krisna Diantha Akassa,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

Pada1963, pemerintah Swiss menetaskan undang undang khusus, kewajiban untuk melindungi semua rakyatnya, dari ancaman perang dunia 3.

Baca juga: The Bunker, Cara Difabel Inggris Berdamai dengan Pandemi Corona

Pembangunan rumah baru, harus menyediakan bunker khusus di lantai bawah tanah. Untuk ukuran lebih besar, lebih aman, dipilihlah Sonnenberg, Lucerne, sebagai proyek percontohan pembangunan bunker terbesar di dunia.

Di 1976, selesailah proyek bunker terbesar sejagad itu. Berlantai tujuh, berbiaya 40 juta franc Swiss, setara Rp 600 miliar.

Selain bangunan operasional berlantai tujuh itu, ruang terbesar yang direncanakan menampung 20 ribu orang itu, berupa lorong sepanjang 1,5 km yang sehari harinya digunakan sebagai jalan tol.

Dalam keadaan darurat, lorong tersebut bisa ditutup dengan pintu baja hidrolik yang mampu menahan gempuran bom nuklir.

Bunker ini juga dilengkapi rumah sakit, lengkap dengan ruang operasi. Dapur umum, yang hanya bisa memasak tepung khusus untuk makanan darurat, ruang kontrol komunikasi, bahkan penjara. "Kalau ada yang bikin ribut, ya akan dimasukkan ke penjara,“ kata Zora.

Zora sendiri skeptis dengan keberhasilan proyek ini. “Syukurlah tidak pernah terjadi bencana nuklir di Swiss. Tidak karena perang, juga bukan karena bencana seperti Chernobyl,“ ujarnya.

Baca juga: Pesta Bunker Buat 200 Orang Keracunan Karbon Monoksida, 2 Terdakwa Ditangkap

Bayang bayang kegagalan bunker Sonnenberg ini, imbuh Zora, ada di depan mata. Persediaan air, misalnya, hanya bertahan 2 minggu.

"Begitu juga makanan,“ katanya. Jika air tanah, sumber air lainnya diluar terkontaminasi, maka hanya bisa menggunakan persediaan air dalam bunker.

"Tiap orang dijatah 4 liter perhari,“ jelasnya. Makanan kalengan yang dibawa dari rumah masing masing, juga hanya bisa bertahan sampai dua minggu. "Makanan bubuk yang dimasak di dapur umum, hanya untuk staf,“ jelasnya.

Jadi, bunker ini, masih kata Zora, hanya bisa menyelamatkan 20 ribu penduduk Lucerne selama dua minggu. "Radiasi nuklir bisa bertahun-tahun,“ katanya.

Pintu beton hidrolik yang diharapkan bisa menutup rapat dari radiasi nuklir, dalam sebuah uji coba di tahun 2007, juga gagal. "Bagi saya, proyek ini hanya bisa menentramkan hati secara psikologis. Kalau benar terjadi bencana bom nuklir, saya kira akan gagal,“ kata Zora.

Perang dingin mulai berakhir. Dunia juga berubah. Tidak terkecuali bunker Sonnenberg. Tak imbang dengan biaya perawatan, yang konon mencapai 250 ribu franc Swiss per bulan, setara Rp 37 miliar, Pemda Lucerne mulai memikirkan kembali fungsi bunker ini. Sejak tahun 2006, beberapa gedung dialihfungsikan.

Baca juga: Gelar Pesta Ilegal di Bunker, 25 Orang Keracunan Karbon Monoksida

Makanan tepung yang berjumlah 7000 ton, disumbangkan ke pengungsi dalam perang Yugoslavia. Sebagian juga disebarkan ke Eropa Timur lainnya. Penjara masih bertahan, begitu juga beberapa kamar untuk pengungsi.

Ruang operasi rumah sakit darurat itu, juga masih bisa diubah menjadi rumah sakit beneran. "Dari kapasitas 20 ribu orang, bunker ini kini hanya nampu menampung 2000 orang,“ kata Zora.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com