Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Israel Sambut Baik Rencana Republik Dominika Pindahkan Kedutaannya dari Tel Aviv ke Yerusalem

Kompas.com - 01/11/2020, 14:44 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

TEL AVIV, KOMPAS.com - Israel pada Sabtu (31/10/2020) menyambut baik deklarasi Republik Dominika yang mempertimbangkan untuk memindahkan keduataannya dari Tel Aviv ke Yerusalem.

Kementerian luar negeri Republik Dominika mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Jumat (30/10/2020), bahwa mereka sedang mengevaluasi langkah pemindahan kantor kedutaannya untuk Israel.

Melansir Reuters pada Minggu (1/11/2020), kementerian tersebut mengatakan bahwa pertimbangan itu didorong oleh permintaan komunitas Yahudi setempat.

Sementara dicatat bahwa kedutaan besar Republik Dominika untuk Israel telah berada di Yerusalem sebelumnya hingga 1980.

Baca juga: AS Sahkan Warganya Cantumkan Israel sebagai Negara dari Yerusalem di Paspor

Menteri Luar Negeri Israel Gabi Ashkenazi memuji Republik Dominika dan menyatakan terima kasih kepada timpalannya dari Dominika Roberto Alvarez Gil karena telah mempertimbangkan pemindahan kedutaan besarnya.

"Saya berterima kasih padanya selama panggilan telepon kami kemarin untuk keputusan penting ini dan untuk persahabatan antara kedua negara kami selama bertahun-tahun," kata Ashkenazi di Twitter.

Pengumuman pemindahan kedutaan besar Republik Dominika muncul hanya 2 bulan setelah berlangsungnya pemerintahan baru Dominika, yang dipimpin oleh Presiden Luis Abinader, cucu imigran Lebanon.

Baca juga: Pengadilan Israel Keluarkan Perintah Bongkar Masjid di Yerusalem Timur

Sejak mengambil alih kekuasaan, Abinader menggambarkan hubungan negaranya "sangat istimewa" dengan Amerika Serikat (AS), mitra dagang utama Republik Dominika.

Pernyataannya itu muncul hanya beberapa hari sebelum pemilihan presiden AS.

Deklarasi dari pemerintah Republik Dominika menyusul adanya sejumlah negara Amerika Latin yang baru-baru ini memindahkan kedutaan besar mereka ke Yerusalem atau sedang dalam tahap mempertimbangkannya.

Baca juga: Kosovo Akui Israel, Serbia Pindahkan Kedutaan ke Yerusalem

Presiden AS Donald Trump, yang tengah berjuang dalam pemilihan presiden lagi, pada Selasa (3/11/2020), membuat marah warga Palestina dan banyak pemimpin dunia dengan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada akhir 2017.

Segera setelah itu, pada 2018, ia memindahkan kedutaan AS dari Tel Aviv ke Yerusalem.

Guatemala memindahkan kedutaannya ke Yerusalem segera setelah itu, dan Honduras mengatakan akan melakukan hal yang sama pada akhir 2020. Brasil juga sedang mempertimbangkan langkah tersebut.

Baca juga: Misteri Istana Megah Kerajaan Yahudi Berusia 2.500 Tahun di Yerusalem

Status Yerusalem telah menjadi salah satu masalah paling sulit dalam konflik Israel-Palestina yang telah berlangsung selama puluhan tahun.

Palestina menginginkan Yerusalem Timur, yang direbut oleh Israel dalam perang Timur Tengah 1967, sebagai ibu kota negara masa depan.

Sementara itu, Israel menganggap semua kota, termasuk sektor timur yang dianeksasi setelah perang 1967, sebagai ibu kotanya.

Baca juga: Covid-19, dari Azan Viral yang Berbeda Lafal sampai Yerusalem yang Muram Saat Paskah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com