Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serba-serbi Bandara Berlin yang Penuh Skandal, Pembukaannya Tertunda 9 Tahun

Kompas.com - 31/10/2020, 20:26 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

BERLIN, KOMPAS.com - Bandara internasional baru di Berlin seharusnya menjadi simbol persatuan dan teknologi mutakhir Jerman, tapi justru diliputi segudang skandal.

Bandara dengan inisial BER itu resmi dibuka pada Sabtu (31/10/2020) setelah tertunda 9 tahun akibat sejumlah kendala.

Berikut adalah fakta-fakta dari bandara Berlin Brandenburg Willy Brandt yang dilansir dari pemberitaan AFP.

Baca juga: Presiden Aljazair Dipindah ke Jerman Setelah Dirawat di Aljir

1. Simbol reunifikasi

Setelah ambruknya Tembok Berlin pada 1989, pemerintah kota menginginkan adanya bandara baru yang menjadi simbol persatuan negara setelah dilanda Perang Dingin.

Di luar inisial BER secara teknis, bandara ini membawa nama mantan Kanselir Jerman Barat Willy Brandt, yang membuka hubungan dengan Jerman Timur pada awal 1970-an.

Saat reunifikasi pada 1990, ibu kota Jerman memiliki tiga bandara kelas menengah yakni Tegel dan Tempelhof di Barat, lalu Schoenefeld di timur.

Pada 1996 otoritas lokal dan nasional mulai menyusun rencana pembangunan bandara baru, untuk menyaingi bandara internasional seperti Frankfurt dan Munich, dengan pembukaan yang dijadwalkan pada 2011.

Tempelhof kemudian ditutup pada 2008. Landasan pacu dan lapangan terbangnya telah diubah menjadi taman kota yang luas, sedangkan dua bandara lainnya tetap beroperasi.

Baca juga: Qatar Akan Tuntut Pegawai yang Periksa Wanita Telanjang di Bandara

2. Kesalahan dan skandal

Pada 2010 tanda-tanda ketidakberesan pertama muncul. Manajer proyek mengatakan, adanya aturan keselamatan penerbangan Eropa yang lebih ketat dan kebangkrutan perusahaan perencana membuat pembukaan harus tertunda 1 tahun.

Sejak saat itu pembukaan bandara Berlin terus menerus ditunda.

Aktivis lingkungan hidup mengenakan pakaian penguin dan membentangkan spanduk raksasa bertuliskan No BER di depan terminal utama bandara Berlin Brandenburg Willy Brandt, dalam unjuk rasa pembukaan bandara tersebut pada Sabtu (31/10/2020).AFP/ODD ANDERSEN Aktivis lingkungan hidup mengenakan pakaian penguin dan membentangkan spanduk raksasa bertuliskan No BER di depan terminal utama bandara Berlin Brandenburg Willy Brandt, dalam unjuk rasa pembukaan bandara tersebut pada Sabtu (31/10/2020).
Pada 2012 pembangunan tiba-tiba dihentikan setelah sistem pemadam kebakaran ternyata tidak efektif. Seremoni pembukaan yang sudah dijadwalkan bakal dihadiri Kanselir Jerman Angela Merkel pun langsung dibatalkan.

Situasinya makin pelik pada 2016, ketika jaksa menyelidiki dugaan keracunan whistleblower yang menyebut ada korupsi di proyek tersebut.

Masalah-masalah lain kemudian bermunculan, seperti pencahayaan yang salah, eskalator yang terlalu pendek, sampai kurangnya ruang outlet belanja.

Baca juga: Agen Rusia Tersangka Pelaku Pembunuhan Diadili di Berlin

3. Biaya bandara

Biaya pembangunan bandara meningkat dari yang awalnya 1,7 miliar euro menjadi lebih dari 6,5 miliar euro (Rp 111,63 triliun) pada 2020, menambah beban kota yang sudah terlilit utang.

Mantan Wali Kota Berlin Klaus Wowereit sebagai ketua dewan pengawas bandara disalahkan atas pembengkakan biaya. Ia lalu mengundurkan diri, dan menyebut kasus itu kegagalan terbesarnya selama 13 tahun menjabat.

Halaman:
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com