Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Berjanji Bantu Armenia Perang Lawan Azerbaijan jika Terjadi Hal Ini

Kompas.com - 31/10/2020, 18:39 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

MOSKWA, KOMPAS.com - Rusia menyatakan, mereka berjanji bakal membantu Armenia, dengan catatan jika perang melawan Azerbaijan sudah menyentuh negara itu.

Sikap itu disampaikan setelah Perdana Menteri Nikol Pashinyan secara formal meminta bantuan kepada Presiden Vladimir Putin.

PM Pashinyan meminta kepada Putin agar secepatnya diadakan "konsultasi keamanan" terkait perang melawan Azerbaijan di Nagorno-Karabakh.

Baca juga: Perang Mendekati Wilayah Armenia, Yerevan Minta Bantuan Rusia

Pashinyan mengirim surat kepada Putin setelah Armenia dan Baku gagal menyepakati gencatan senjata selama negosiasi di Jenewa, Swiss.

Pengumuman itu pun memunculkan kekhawatiran bahwa ketegangan antara dua negara bekas Uni Soviet tersebut bakal semakin membesar.

Sejumlah pengamat mengaku khawatir jika konflik berusia puluhan tahun ini bakal menyeret Rusia, yang menyokong Yerevan, dan Turki yang mendukung Azerbaijan.

Sudah lebih dari sebulan dua negara terlibat perang terkait Nagorno-Karabakh, region yang masuk ke dalam wilayah Azerbaijan namun dikendalikan separatis Armenia.

Baku tembak itu diyakini sudah membunuh ribuan orang, dengan negara besar dunia pun kesulitan untuk mendamaikan keduanya.

Moskwa mempunyai pakta pertahanan dengan Yerevan, dan dilaporkan menempatkan pangkalan militernya di Gyumri, kota terbesar kedua Armenia.

Baca juga: Tak Mau Gencatan Senjata, Ini yang Dijanjikan Azerbaijan-Armenia

Pakta pertahanan "Negeri Beruang Merah" dengan Yerevan tidak menyebutkan mengenai upaya memisahkan kawasan Nagorno-Karabakh.

"Rusia akan mengulurkan bantuan keamanan jika konflik sudah memasuki teritori Armenia," jelas Kremlin melalui kementerian luar negeri.

Di saat bersamaan, juru bicara kemenlu Maria Zakharova menerangkan menyatakan "format konkret" bantuan bakal didiskusikan.

Kementerian Luar Negeri Rusia juga kedua kubu untuk menyudahi tembak menembak, menurunkan ketegangan, dan memulai "pembicaraan substantif".

Baca juga: Azerbaijan Klaim Bebaskan 9 Desa di Nagorno-Karabakh dari Pendudukan Armenia

Dalam suratnya seperti disebutkan kementerian, Pashinyan menyebutkan ketegangan karena konflik sudah mencapai perbatasan mereka.

Dilansir AFP Sabtu (31/10/2020), Pashinyan juga menerangkan Turki sudah memberikan bantuan kepada tetangganya tersebut.

Pashinyan kemudian mengumumkan pengaktifan traktat 1997, di mana kedua negara berjanji memberikan bantuan hingga pertemanan.

"Perdana Menteri Armenia sudah meminta Presiden Rusia konsultasi secepatnya dengan tujuan menentukan bantuan yang bisa diberikan untuk memastikan keamanan," jelas kementerian.

Baca juga: Rebut Wilayah Pendudukan Armenia, Azerbaijan Bentuk Administrasi Khusus

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com