NEW DELHI, KOMPAS.com - Virolog atau pakar virus Prasad Deshpande bekerja di salah satu laboratorium pengetesan Covid-19 di India.
Setiap harinya dia mengawasi proses sampel di saat India masih berusaha memerangi pandemi, dengan kasus pernah mencapai 100.000 per hari.
Ketika situasi berkenaan dengan corona mulai meningkat di India, hanya ada beberapa institusi di seluruh negeri yang bisa melakukan tes Covid-19.
Baca juga: 1 Juta Pasien Covid-19 India Sembuh dalam 13 Hari
Mereka sudah melakukan tes ribuan sampel setiap hari namun ini masih belum mencukupi untuk bisa menangani kasus yang meningkat dari hari ke hari.
Saya sebelumnya bekerja di bidang TBC dan HIV di laboratorium saya di Pune, tidak jauh dari Mumbai.
Saya utamanya melakukan penelitian mengenai mengapa beberapa orang lebih cepat bergerak ke AIDS dari HIV.
Pemerintah mendekati saya meminta laboratorium saya juga melakukan tes karena kami sudah memiliki beberapa infrastruktur.
Prosesnya tidaklah semua seperti pengetesan lain. Diperlukan pelatihan selama beberapa tahun, namun kami hanya punya waktu dua hari sebelum mulai bekerja.
Kami memulai dengan melakukan pengetesan terhadap 100 orang sehari.
Baca juga: Kontroversi Kartun Nabi Muhammad di Perancis, Tagar #IStandWithFrance Viral di India
Perlahan kami mulai mempekerjakan lebih banyak orang, dan meningkatkan kapasitas menjadi 300 orang per hari, dan kemudian 500.
Sebentar lagi kami akan bisa memeriksa dua ribu sampel per hari.
Prioritas kami adalah mengetes pasien yang sudah masuk ke rumah sakit dan kontak yang dilakukan oleh pasien.
Inilah sebagian besar yang kami lakukan tetapi kami juga melakukan tes terhadap yang sudah meninggal.
Di India, massa akan berkumpul kalau ada yang meninggal, semua orang harus mendekati jenazah, mereka akan menyentuh kakinya.
Warga ini melihat jenazah dan membawanya ke tempat pembakaran, dan mereka merasa itu kewajiban yang harus dilakukan.
Namun kalau yang meninggal itu positif corona, maka ada kemungkinan virus masih bisa menyebar.
Rumah sakit tidak akan memberikan jenazah untuk dikremasi, sampai ada hasil Covid-19-nya.
Baca juga: Lawan Pengaruh China, AS dan India Sepakati Pakta Pertahanan
Seringkali laporan itu sudah ditunggu-tunggu sehingga tekanan untuk mengetahui hasilnya secepatnya mungkin sangat mendesak.