BANGKOK, KOMPAS.com - Seorang anggota parlemen Thailand menjadi sorotan karena menyayat pergelangan tangan saat sidang, sebagai bentuk protes kepada Perdana Menteri Prayut Chan-o-cha.
Wisarn Techatheerawat, politisi oposisi "Negeri Gajah Putih", memprotes PM Prayut karena mengabaikan protes yang tengah terjadi.
Dalam tayangan video, Wisarn awalnya memberikan pidato secara berapi-api dalam sidang parlemen yang memang digelar khusus atas permintaan Prayut.
Baca juga: Demonstran Thailand Minta Jerman Selidiki Raja Maha Vajiralongkorn
Saat itu, si politisi mengeluhkan bagaimana pemerintah yang tidak mendengarkan protes dari kaum muda, sebelum menggulung lengan bajunya.
Setelah itu, dia mengambil pisau dapur sepanjang 15 sentimeter, sebelum menyayat pergelangan tangan sendiri selama sidang berlangsung.
Begitu dia tersungkur di kursinya, sejumlah anggota parlemen di dekatnya yang syok bergegas untuk menghentikan pendarahan dan membalut lukanya.
"Saya tidak bisa memikirkan solusi yang tepat untuk masalah ini. Saya tidak ingin anak-anak ini berdarah," kata Wisarn dikutip Daily Mail Selasa (27/10/2020).
"(Saya ingin menunjukkan) saya bisa berdarah sebagai bentuk tekad saya kepada PM Prayut Chan-o-cha," lanjut Wisarn sambil menunjukkan tangannya.
Dia kemudian menanyakan kepada Prayut apakah "ingin menjadi tiran ataukah pahlawan", sebelum menyayat tangan sebagai bentuk protes.
Baca juga: Oposisi kepada PM Thailand: Tolong Mundurlah
Insiden itu terjadi setelah PM Thailand sejak 2014 itu diminta mundur oleh oposisi di tengah diskusi guna meredakan demonstrasi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.