Hal itu untuk menghentikan investasi PLTU batu bara baik di Jepang maupun di luar negeri.
Teknologi inovatif seperti daur ulang karbon yang dilontarkan Suga, seperti teknologi penangkapan, pemanfaatan, dan penyimpanan karbon dioksida (CCUS) adalah teknologi masa depan yang tidak pasti.
Rencana tersebut selalu digadang-gadang bakal terealisasi. Jika saja teknologi tersebut tidak dapat terealisasikan, dan tujuan untuk menangkap karbon tidak tercapai, justru akan semakin menambah beban berat bagi bumi.
Selain itu, pembangkit listrik tenaga nuklir ( PLTN) di Jepang telah terbukti memiliki masalah limbah atau keselamatan.
Baca juga: PM Jepang Yoshihide Suga Kunjungi Indonesia, China Sebut sebagai Ancaman
Jepang juga dituntut secara aktif berinvestasi dalam penghematan energi dan energi terbarukan, yang semakin banyak tersedia dan terjangkau di seluruh dunia.
Dalam menghadapi pandemi Covid-19, stimulus ekonomi apa pun harus diarahkan kenew normal yang lebih sehat dan bukan yang menopang industri bahan bakar fosil, termasuk menyubsidi sektor bisnis yang berinvestasi di energi hijau.
Untuk melakukannya, Rencana Energi Strategis Jepang yang akan datang harus memasukkan kebijakan yang meningkatkan rasio energi terbarukan pada 2030 dari target saat ini.
Di sisi lain, diskusi untuk merevisi Rencana Energi Strategis Jepang telah dimulai.
Baca juga: PM Jepang Yoshihide Suga Kunjungi Indonesia, China Sebut sebagai Ancaman
Saat krisis iklim menjadi semakin mendesak, pembuat kebijakan harus “mem-backing” strategi iklim dengan membuat rencana aksi berdasarkan tujuan saat ini.
Rencana Energi Strategis berikutnya harus sepenuhnya selaras dengan janji tersebut.
Selain itu, target pengurangan emisi dan rencana aksi mereka harus sepenuhnya sesuai dengan Perjanjian Paris.
Dunia sekarang sedang bergerak menuju masyarakat bebas karbon, dan tindakan yang mendesak untuk bisa lepas dari bahan bakar fosil menjadi sangat penting.
Baca juga: Mengapa PM Jepang Lirik Indonesia dan Vietnam sebagai Kunjungan Pertama?
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan