Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Bulan Tutup, Salon-salon di Melbourne Buka Lagi dan Langsung Membeludak

Kompas.com - 26/10/2020, 19:35 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

MELBOURNE, KOMPAS.com - Salah satu tempat yang diserbu warga Melbourne setelah pekan lalu Premier Daniel Andrews mengumumkan sejumlah pelonggaran pembatasan adalah salon.

Pengusaha salon menyebut minggu ini sebagai minggu tersibuk, bahkan melebihi kesibukan menjelang hari Natal.

Sastra Wijaya akhirnya berhasil keluar salon dengan rambut yang telah dipangkas rapi hari Jumat (23/10/2020), setelah empat bulan lamanya tidak bisa melakukannya.

Baca juga: Sedot Lemak di Salon Tak Berizin, Calon Pengantin Ini Tewas

Ini adalah kunjungannya yang ketiga, setelah Pemerintah Victoria membolehkan salon kembali beroperasi.

Jurnalis ABC Indonesia ini sebenarnya sudah mencoba datang pada hari Senin dan Selasa, tetapi melihat antrean yang cukup panjang ia memilih kembali pulang.

Sastra Wijaya, sebelum dan sesudah pangkas rambut setelah berbulan-bulan tertunda lockdown.DOK SASTRA WIJAYA via ABC INDONESIA Sastra Wijaya, sebelum dan sesudah pangkas rambut setelah berbulan-bulan tertunda lockdown.
"Karena itu hari kerja, saya merasa paling cuma punya waktu tunggu 30 menit sampai 1 jam … hari Jumat lebih santai karena hari libur," tuturnya.

Di hari Jumat itu, Sastra harus menunggu lebih dari dua jam lamanya sebelum ia mendapat giliran.

"Saya datang jam 10.10 dan baru dapat giliran jam 12.25, dapat nomor 659, sementara yang baru dicukur nomor 618," kata Sastra.

Sastra menambahkan, salon tempatnya menggunting rambut juga menerapkan sejumlah protokol kesehatan, misalnya dengan mengurangi kapasitas dalam ruangan.

"Biasanya mereka punya 4 kursi dan kalau sibuk ada 4 tukang potong rambut, tapi kemarin hanya 2 yang kerja, sehingga ada jarak antara satu dengan yang lain."

"Setiap kali habis cukur, semua alat dan kursi dibersihkan. juga kita harus menulis nama dan nomor telepon di buku sehingga kemungkinan kalau ada outbreak kita bisa dihubungi," kata pria yang biasanya ke salon tiap lima sampai enam minggu sekali.

Baca juga: Salon Kecantikan di Bandung Boleh Jual Produk, tetapi Tanpa Layanan Perawatan

Bagi Laurensius Regi ini adalah rambutnya yang terpanjang selama 10 tahun terakhir. Dalam situasi normal ia pergi ke tukang pangkas rambut sekali sebulan.DOK LAURENSIUS REGI via ABC INDONESIA Bagi Laurensius Regi ini adalah rambutnya yang terpanjang selama 10 tahun terakhir. Dalam situasi normal ia pergi ke tukang pangkas rambut sekali sebulan.
Laurensius Regi lebih beruntung. Ia hanya harus menunggu sekitar 15 menit sebelum mendapat giliran dipotong rambutnya.

Pria yang sudah empat tahun tinggal di Melbourne ini mengaku setengah khawatir selama berada di dalam salon, meskipun jarak kursi satu sama lain memenuhi standar kesehatan.

"Saya sedikit deg-degan karena itu pertama kalinya saya berdekatan dengan orang lain setelah empat bulan stay at home, dan meskipun memakai masker, barber-nya banyak bertanya, ngajak ngobrol, dan berinteraksi," katanya.

Regi mengaku rambutnya belum pernah sepanjang ini selama sepuluh tahun terakhir. Ia biasanya pergi ke tukang pangkas rambut sebulan sekali.

"Rasanya fresh dan clean setelah gunting rambut. Lebih rapi juga, karena saya masih suka ketemu klien online, jadi agak sungkan kemarin saat rambutnya gondrong," ujarnya.

Baca juga: Salon dan Tempat Cukur Rambut Boleh Beroperasi Terbatas Selama PSBB Transisi, Perawatan Muka dan Pijat Ditiadakan

Lebih ramai dan sibuk dari masa menjelang Natal

Thomas Sumarto, pemilik Salon Unik di wilayah Point Cook, Melbourne, mengakui kesibukan yang luar biasa saat salon kembali diizinkan dibuka setelah pembatasan level 4 di wilayah metropolitan Melbourne.

Saat mendengar keputusan Pemerintah Victoria itu, ia mengaku girang sekaligus resah.

"Tentu senang ya, tapi sudah tiga bulan enggak pegang gunting juga bikin saya anxious. Meskipun saya tahu ini seperti kita naik sepeda. Kalau kita bisa naik sepeda, meskipun sudah lama nggak naik sepeda, begitu naik lagi ya pasti bisa lagi," kata Thomas.

Begitu dibuka, salonnya langsung ramai diserbu pelanggan lama maupun pelanggan baru.

"Sepanjang 15 tahun pengalaman saya di salon, saya belum pernah mengalami kesibukan yang sangat luar biasa seperti satu minggu terakhir," kata Thomas.

"Di industri salon, puncak kesibukan biasanya menjelang Natal, tapi ini jauh lebih sibuk daripada Natal," tambahnya.

Dalam hitungan kasar Thomas, salonnya sudah melayani setidaknya 350 pelanggan dalam tujuh hari terakhir setelah salon diizinkan dibuka.

Itu berarti, dalam satu hari, Salon Unik melayani sekitar 50 orang.

Baca juga: Hati-hati, Tidak Datang ke Salon Penuhi Janji, Seorang Tukang Cukur Ini Tembak Pelanggannya

Banyaknya permintaan memaksa Thomas membuka salonnya pada Minggu, satu hal yang tidak dilakukannya sebelum masa pandemi.

Itu pun reservasi pelanggan di salonnya menurut Thomas sudah penuh sampai akhir November.

"Sebagian besar mereka yang datang pelanggan laki-laki untuk haircut, dan sisanya klien untuk hair colouring," ucap pengusaha sekaligus hairstylist yang mematok tarif mulai dari 35 dollar Australia (sekitar Rp350.000) untuk gunting rambut pria ini.

Akhirnya punya penghasilan lagi

Kesibukan yang sama juga dirasakan Al Ikhsan. Pria asal Aceh yang sudah dua tahun tinggal di Melbourne ini berprofesi sebagai barber di Urban Man di kawasan Hawthorn.

Selama empat bulan terakhir saat industri salon dilarang beroperasi, Al Ikhsan sama sekali tidak berpenghasilan.

"Saya enggak eligible untuk (bantuan pemerintah) JobKeeper, jadi benar-benar nggak ada penghasilan, hanya mengandalkan uang tabungan saya," kata Ikhsan kepada Hellena Souisa dari ABC Indonesia.

Tetapi Ikhsan juga mengaku sedikit terbantu dalam hal finansial, karena sebelum lockdown ia pindah dan tinggal bersama partner-nya, sehingga pengeluarannya tidak sebesar saat ia harus membayar sewa rumah sendiri.

Ikhsan menyambut keputusan Pemerintah Victoria untuk memperbolehkan salon beroperasi karena artinya ia punya penghasilan lagi.

"Mudah-mudahan jangan sampai tutup lagi deh ya, meskipun begitu masuk kerja ini langsung sibuk banget, capek banget."

"Badanku kayak kaget, karena empat bulan enggak ada kegiatan sama sekali. Stres juga waktu itu, terus pas udah mulai kerja stres juga karena overwhelmed," ujar Ikhsan.

 Baca juga: Tips Aman Perawatan Rambut Saat Pandemi Jika Takut Pergi ke Salon

Ikhsan bekerja delapan jam sehari, di luar waktu istirahat selama setengah jam. Dalam tiga hari terakhir, Ikhsan mengaku melayani rata-rata 15 orang pelanggan per hari.

Tidak seperti salon tempat Sastra memangkas rambut, salon tempat kerja Ikhsan tidak mengurangi kapasitas pengunjung.

"Sejauh ini sih benar-benar maksimal, kayaknya bos nggak mau melewatkan kesempatan juga … jadi ada lima barbers dan semua kerja dari Senin sampai Sabtu."

Meski demikian, menurut Ikhsan, salon tempat kerjanya menerapkan protokol yang kesehatan yang sangat ketat.

"Hand sanitizer disediakan. Kami harus pakai masker, dan nggak melayani cukur jenggot dulu untuk sementara, benar-benar cuma rambut. Klien juga tetap harus pakai masker, meski enggak dikaitkan ke kuping, tapi dipegang menutupi mulut dan hidung," kata Ikhsan.

Baca juga: Positif Covid-19, Gadis Ini Masih Sempat Betulkan Kuku di Salon

Belajar dari pandemi Covid-19 dan lockdown yang dialami oleh industri salon di Melbourne, baik Ikhsan maupun Thomas sepakat, persiapan finansial sangat penting.

"Kebetulan saya punya tabungan yang cukup, walaupun saya benar-benar berharap enggak mengalami ini lagi," kata Ikhsan.

Sementara Thomas yang mengaku siap secara mental dan finansial saat pertama kali pandemi melanda Melbourne mulai memikirkan strategi bisnis untuk masa yang akan datang.

"Belajar dari lockdown ini, mungkin saya harus mulai berpikir untuk membuka salon di wilayah regional Melbourne, misalnya di Geelong yang enggak terlalu jauh dari Point Cook," ucap Thomas.

"Jadi kalau nanti ada kondisi di wilayah metropolitan Melbourne yang mengharuskan salon tutup, setidaknya masih ada salon yang masih boleh buka di wilayah regional," pungkasnya.

Baca juga: Yuk, Sulap Kamar Mandi Anda Bagaikan Ruang Spa di Salon

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[POPULER GLOBAL] Sejarah Kelam Serangan Israel di Iran | Aksi Pria Perancis Lawan Penikam di Sydney

[POPULER GLOBAL] Sejarah Kelam Serangan Israel di Iran | Aksi Pria Perancis Lawan Penikam di Sydney

Global
Menlu China Wang Yi Akan ke Indonesia Pekan Ini

Menlu China Wang Yi Akan ke Indonesia Pekan Ini

Global
Ukraina Kehabisan Rudal untuk Lindungi Pembangkit Listrik Utama

Ukraina Kehabisan Rudal untuk Lindungi Pembangkit Listrik Utama

Global
Bom-bom Israel Seberat 453 Kg Ditemukan di Sekolah-sekolah Gaza

Bom-bom Israel Seberat 453 Kg Ditemukan di Sekolah-sekolah Gaza

Global
Israel Lancarkan Serangan Diplomatik ke Iran, Minta 32 Negara Jatuhkan Sanksi

Israel Lancarkan Serangan Diplomatik ke Iran, Minta 32 Negara Jatuhkan Sanksi

Global
Terumbu Karang Dunia Alami Pemutihan Massal, Ada Apa?

Terumbu Karang Dunia Alami Pemutihan Massal, Ada Apa?

Global
Lawrence Wong Akan Jadi PM Baru Singapura pada 15 Mei 2024

Lawrence Wong Akan Jadi PM Baru Singapura pada 15 Mei 2024

Global
NASA Ungkap Asal-usul Benda Luar Angkasa yang Tembus Atap Rumah Warga AS

NASA Ungkap Asal-usul Benda Luar Angkasa yang Tembus Atap Rumah Warga AS

Global
Restoran Italia Tawarkan Sebotol Anggur Gratis pada Pelanggan yang Tak Main Ponsel

Restoran Italia Tawarkan Sebotol Anggur Gratis pada Pelanggan yang Tak Main Ponsel

Global
Perjalanan Hubungan Israel dan Iran, dari Sekutu Jadi Musuh

Perjalanan Hubungan Israel dan Iran, dari Sekutu Jadi Musuh

Internasional
Rangkuman Hari Ke-782 Serangan Rusia ke Ukraina: PLTN Hampir Terjadi Insiden | Biden Ajukan Permohonan Bantuan

Rangkuman Hari Ke-782 Serangan Rusia ke Ukraina: PLTN Hampir Terjadi Insiden | Biden Ajukan Permohonan Bantuan

Global
Surat Kabar Lebanon Perkenalkan Presiden AI demi Pecah Kebuntuan Politik

Surat Kabar Lebanon Perkenalkan Presiden AI demi Pecah Kebuntuan Politik

Global
Badan Nuklir PBB: Sikap Sembrono Rusia-Ukraina di PLTN Zaporizhzhia Bahayakan Dunia

Badan Nuklir PBB: Sikap Sembrono Rusia-Ukraina di PLTN Zaporizhzhia Bahayakan Dunia

Global
Pria Perancis yang Melawan Pelaku Penikaman Massal Sydney Dijanjikan Visa Australia

Pria Perancis yang Melawan Pelaku Penikaman Massal Sydney Dijanjikan Visa Australia

Global
PBB: Iran Tutup Fasilitas Nuklir Usai Serang Israel

PBB: Iran Tutup Fasilitas Nuklir Usai Serang Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com