PHILADELPHIA, KOMPAS.com – Seminggu jelang hari pemungutan suara pemihan presiden (pilpres) Amerika Serikat (AS) 2020 pada 3 November, deja vu menyelimuti warga dunia terutama rakyat "Negeri Paman Sam" dan pendukung Partai Demokrat.
Calon presiden (capres) Partai Demokrat Joe Biden saat ini menurut jajak pendapat memimpin atas lawannya capres Partai Republik Donald Trump. Empat tahun yang lalu capres Demokrat Hillary Clinton juga unggul di survei atas Trump.
Tentunya kita semua tahu siapa yang memenangkan pilpres 2016. Tidak sedikit yang percaya underdog Trump dapat mengulangi kemenangan mengejutkannya itu.
Baca juga: Rangkul Generasi Z, Pejabat AS Kampanye Pilpres Pakai Game Among Us
Selain itu muncul juga keraguan akan akurasi survei. Apakah memang angka-angka survei yang menunjukan keunggulan Biden dapat dipercaya.
Analisa Kompas.com menunjukan walau sama-sama memimpin atas Trump, keunggulan Biden dan Clinton sangat berbeda jika dikaji lebih dalam.
Perbedaan paling krusial antara keunggulan Biden dan Clinton adalah angka yang mereka raih di survei nasional dan survei swing states.
Biden konsisten perkasa memimpin dengan raihan 50 persen atau lebih. Rataan agregasi survei nasional oleh FiveThirtyEight menunjukan mantan Wakil Presiden Barack Obama itu selalu berada di zona 50 persen, sejak menjadi calon unggulan Demokrat pada Maret 2020.
Politisi kawakan berusia 77 tahun itu juga tak tergoyahkan mendekati atau berada di zona 50 persen di swing states krusial, terutama di negara bagian Rust Belt yaitu Pennsylvania, Wisconsin, dan Michigan.
Baca juga: China Berharap Adanya Perubahan jika Biden Menang Pilpres AS
Hal ini sangat berbeda dengan Clinton. Mantan Menteri Luar Negeri AS itu tidak pernah menyentuh angka 50 persen.
Angka tertinggi Clinton pada survei nasional menurut akumulasi data FiveThirtyEight adalah sekitar 46 persen. Hasil suara nasional atau popular vote istri mantan presiden Bill Clinton itu tidak berbeda jauh yaitu 48,2 persen.
Biden saat ini memimpin dengan rataan 52 persen dan unggul 9,1 poin menurut data terakhir Five Thirty Eight, Minggu malam (26/10/2020) waktu setempat. Clinton seminggu sebelum pemilu hanya memimpin dengan rataan keunggulan 3 poin.
Angka 50 atau lebih persen kerap disebut magic number karena mengacu kepada angka yang dijadikan acuan untuk meraih kemenangan pada pemilu. Angka ini juga identik dengan mayoritas suara.
Biden saat ini berada pada zona aman untuk mengunci kemenangan. Di survei, mayoritas rakyat "Negeri Paman Sam” menjatuhkan pilihan kepada politisi senior dari Delaware itu.
Baca juga: Pilpres AS: Konsisten Ungguli Trump, Biden Dekati Magic Number 50 Persen
Tren peta politik yang paling jelas dari pilpres 2020 adalah stabilnya angka survei. Tidak pernah sekalipun Trump mengungguli Biden di survei nasional. Hal lain yang tidak kalah penting adalah jumlah undecided voters yang konsisten rendah.